Mohon tunggu...
Qothrunnada Az Zahro
Qothrunnada Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab | Editor | Volunteer | Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harmoni Kesenian Tari di Teluk Arab

10 Juni 2024   13:17 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:27 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang seni akan adalah suatu keindahan. Mari mengambil contoh kesenian yang berada di kawasan negara Teluk Arab. Kawasan negara Teluk Arab atau yang bisa disebut dengan Teluk Persia, diantaranya: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Oman. Sebagian besar penduduk Teluk Arab/Persia berasal dari suku Arab Najed yang kini berada di Arab Saudi dan Yaman.

Negara-negara tersebut tergabung dalam kawasan regional yang dikenal sebagai Dewan Kerjasama untuk Negara Arab Teluk atau Gulf Cooperation Counci (GCC). GCC didirikan pada tahun 1981 untuk peningkatan kerjasama budaya, ekonomi, politik, dan militer pada negara yang memiliki karakteristik serupa. Maka dari itu, kawasan Teluk Arab/Persia terkenal sebagai pusat perdagangan dan memiliki beragam kesenian. Salah satunya kesenian pada musik dan tarian tradisional.

Kesenian Tari Tradisional

Musik dan tarian adalah bagian dari kehidupan sosial serta budaya Teluk Arab/Persia. Alat musik seperti alat musik petik (oud), sitar Arab (qanun), dan alat musik gesek (rebab) sering digunakan dalam musik tradisional. Musik tradisional bersifat ritual dan mendalam dengan menceritakan kisah cinta, petualangan, dan spiritualitas.

  • Tarian Tradisional Al-Ardah (Tarian Pedang)

Sumber: diadona.id
Sumber: diadona.id

Tarian perang tradisional yang sering ditampilkan di Arab Saudi dan Kuwait ini melibatkan serangkaian tarian pedang dalam barisan atau setengah lingkaran. Tarian ini sering dikaitkan dengan budaya dan tradisi suku badui. Al-Ardah melibatkan barisan pria yang memegang pedang atau senjata sejenisnya dengan formasi barisan atau setengah lingkaran. Gerakannya dilakukan dengan energik dan militeristik, dengan langkah tegas serta gerakan senjata serempak. Msuik pengiring terdiri dari drum besar dan terompet tradisional.

Pada awalnya, tarian al-Ardah merupakan tarian perang yang dilakukan sebelum pertempuran sebagai gelora semangat para prajurit. Kini, tarian ini dilakukan untuk upacara resmi ataupun perayaan nasional, simbol kebanggan dan kekuatan nasional.

  • Tarian Tradisional Al-Ayyala (Tarian Pria Perkasa)

https://www.atyutka.com/cultural-heritage-of-uae-al-ayyala/ 
https://www.atyutka.com/cultural-heritage-of-uae-al-ayyala/ 

Tarian tradisional al-Ayyalah di Oman dan Uni Emirat Arab yang biasa dilaksanakan pada acara budaya dan perayaan nasional, seperti halnya tari al-Ardah. Tarian ini ditampilkan oleh barisan pria yng berdiri berhadapan satu sama lain dengan masing-masing memegang tonkat bambu tipis. Umumnya, gerakan tari al-Ayyala lambat dan anggun dengan penekanan langkah-langkah gerakan tongkat terstruktur. Irama musik yang mengirinya mengggunakan alat musik tradisional seperti drum dan seruling. Tari al-Ayyala sering dianggap sebagai tarian yang mencerminkan persatuan dan solidaritas kelompok.

Walaupun tari al-ardah dan tari al-ayyala sama-sama berasal dari budaya Arab dan melibatkan barisan pria yang bergerak secara terkoordinasi, perbedaan keduanya terletak pada asal-usul, gaya tarian, dan alat yang digunakan, dan makna di balik tarian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun