Mohon tunggu...
Qori Qonitatuz Zahra
Qori Qonitatuz Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiwa Universitas Airlangga, penulis awam yang punya tugas belajar dan berbuat baik seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mulai Saja Dulu!

9 April 2021   21:31 Diperbarui: 9 April 2021   21:39 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah sebuah aktivitas yang menjengkelkan bagi saya. Bagaimana tidak, menyusun sekian paragraf dan memastikan isinya dapat dipahami itu butuh pemikiran ekstra. Belum lagi rasa takut akan tulisan saya menyinggung, membosankan, atau pikiran-pikiran negatif lainnya. Hal inilah yang membuat saya memilih berhenti menulis lagi di media sosial pribadi.

Namun, ternyata Allah berkehendak yang terbaik. Alhamdulillah saya menemukan sebuah agenda pelatihan kepenulisan, tanpa ragu saya langsung tancap gas mendaftarkan diri. Apalagi pemateri pelatihan ini tak main-main, Ustadz Anwar Djaelani yang telah berhasil menerbitkan sekian buku dan puluhan artikel di media massa.

Pemaparan dibuka dengan membangkitkan tanda tanya peserta pelatihan, untuk apa saya menulis? QS. Ali Imran (3): 110 bisa jadi jawabannya. Kita menulis untuk menguatkan iman, ber-nahi munkar, dan ber-amar ma'ruf. Sebuah alasan yang sangat bermakna, menghambat keinginan saya untuk mogok menulis lagi.

Di tengah pemaparan, beliau selalu menekankan sebuah prinsip
"Kunci menulis itu tak usah muluk-muluk, hanya 3M: Mulai, mulai mulai!"
Terhenyak, saya kira kuncinya serumit pikiran: riset tema, cari segmen, buat kerangka. Ternyata hal-hal tersebut tak akan bisa dipenuhi jika kita belum punya tekad kuat untuk memulai aktivitas menulis. Ibarat kita sibuk memikirkan akan mengisi bensin di mana tapi motor saja tidak punya.

Akhirnya saya sadar bahwa selama ini saya sering dibebani pikiran-pikiran berat sebelum menulis. Alih-alih memudahkan jalan, overthinking sebelum waktunya itu bahkan menghambat tercapainya tujuan. Apalagi kesempatan beramar ma'ruf nahi munkar lewat tulisan tak bisa didapatkan  banyak orang. Jadi, mulai saja dulu sekarang!

Akhir cerita, cuplikan salah satu slide pemateri ini menjadi motivasi saya tiap kali berniat mogok menulis.
"Jangan ragu, sebab bakat hanya menyumbang 5%. Lalu 5 % keberuntungan, sisanya 90% ketekunan"
~Abdul Hadi WM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun