Mohon tunggu...
qori syamilzaa
qori syamilzaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Komunikasi Islami tentang Maraknya Kasus Aliran Sesat Ormas Gafatar di Media Sosial

12 November 2023   16:37 Diperbarui: 12 November 2023   17:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus aliran sesat ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) jadi sorotan publik di media sosial. Organisasi masyarakat yang dikategorikan menyimpang dari ajaran Islam tersebut dikait-kaitkan dengan peristiwa hilangnya sejumlah orang di penjuru Indonesia.

Gafatar didirikan oleh orang dari komunitas Millah Abraham yang juga penjelmaan dari Al Qiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi yang pernah dinyatakan sebagai aliran sesat.

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), merupakan sebuah Organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berdiri sejak tanggal 14 Agustus 2011, di Jakarta.

Sekte ini mengklaim bahwa mereka ini punya lebih dari 50.000, yang tersebar di 12 wilayah negara karunia tuhan negara nusantara

Mereka juga diduga mempengaruhi para pengikutnya dengan ajaran yang melenceng dari perintah agama seperti tidak shalat, puasa, bahkan melepas jilbabnya.

Yang menarik sekte ini juga meminta para anggota nya untuk menyetorkan uang dengan modus untuk kegiatan sosialnya gafatar uang tersebut kemudian dikumpulkan di bendahara dari tingkat RT RW kecamatan daerah sampai tingkat nasionalProses Modus yang sering terjadi biasanya berawal dari berkenalan dan berkomunikasi secara intens maupun secara langsung

Ada beberapa kejadian yang terjadi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mulai ramai dibicarakan publik setelah hilangnya dr. Rica Tri Handayani dan anaknya sejak 30 Desember 2015.

Ditemukannya dr. Rica di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, membuka tabir kasus hilangnya ratusan bahkan ribuan orang yang hampir semua terkait dengan gerakan Gafatar. Sejumlah media mengungkap fakta mengenai adanya base camp Gafatar di Mempawah, Kalimantan Tengah, sebagai tempat hijrah anggota organisasi ini.

Oleh karena itu karena organisasi ini tidak terdaftar sebagai organisasi yang sah maka pemerintah menetapkan bahwa organisasi gafatar adalah organisasi yang legal ditambah lagi organisasi itu dianggap meresahkan karena banyak warga yang dilaporkan hilang semenjak mengikut aliran gafatar ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun