Mohon tunggu...
Qoriatus sadiyah
Qoriatus sadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Bismillahirrohmanirrohim بسم الله الذى لا يضر مع اسمه شيء في الارض ولا في السماء وهو السميع العليم

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Progresivisme beserta Tokoh-tokohnya

5 Mei 2020   23:19 Diperbarui: 5 Mei 2020   23:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh

Kali ini saya akan membahas tentang pengertian progresivisme dan tokoh-tokohnya

Secara harfiah progresivisme merupakan aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat. Konteks pendidikan aliran ini menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya sekedar upaya perkumpulan peserta didik, akan tetapi lebih baik berisi kegiatan atau juga aktifitas yang dapat melatih fikiran secara menyeluruh. 

Dengan demikian pemikiran yang baik peserta didik dapat terampil dalam hal apa saja baik dari dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam kehidupan agar manusia dapat bertahan menghadapi tantangan hidup.

Pemikiran tokoh george axlecie, william O stanley, earnest bayley, lawrence B. Thomas, Frederick C. Neff mereka berfikiran bahwa lingkungan yang ada baik mengenai manusia maupun yang lain tidak bersifat sama, akan tetapi mengalami perubahan. Perubahan yang disebabkan oleh manusia yang mempelajari banyak hal dan mengantisipasi hal-hal yang akan datang. Dalam hal ini progrefisme menaruh perhatian yang positif terhadap kemampuan manusia.

Tokoh aliran progravisme  
1. Geogres santayana
Hasil karyanya yang sangat sulit disifati karna banyak yang terjadi dengan apa yang dialaminya.
2. Jhon Dewey 1859-1952
Ia berpendapat bahwa sekolah merupak hal yang progresif yang menentukan peserta didik ke minatnya dari pada ke materi.
3. William James lahir  11 januari 1942
  Ka berpendapat bahwa otak atau pikiran mempunyai fungsi yang berkelanjutan. Fungsi otak menjadi sesuatu yang dipelajari didalam ilmu pengetahuan. Ia juga membebaskan ilmu jiwa yang menempatkannya diatas ilmu prilaku.
4. Hans vaihengger 1852-1933
Tau hal yang bersifat praktis dan tidak dapat menentukan kebenaran hal yang bersifat projektif. Intinya kata tau belum tentu per pengaruh atau dapat merubah dunia.

Semoga bermanfaat
Waalaikumsalam warohmatullahiwabarokatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun