Hai kawan, kalian pasti tahu negara China kan negara yang sangat maju. Negara Indonesia merupakan negara ASEAN terbesar dan memiliki hubungan luar negeri yang cukup luas. ASEAN memiliki prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dalam hubungan diplomatik negara Indonesia dengan negara lain.Â
Disini kita akan membahas tentang Kerjasama International antara Negara Indonesia dengan Negara China ( Tiongkok), kerjasama kedua negara ini sudah berlangsung sejak kedua negara merdeka. Kerjasama ini lebih tepatnya dilakukan ketiak era Presiden Soekarno.
Pada kegiatan kemarin Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah KTT G20 yang diadakan di Nusa Dua Bali. Dalam acara KTT G20 ini banyak sekali petinggi-petinggi negara yang menghadiri acara ini. Negara Indonesia memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang promosi negara supaya banyak dari negara-negara yang hadir memiliki keinginan bekerjasama dengan negara Indonesia. Terbukti setelah kegiatan ini dilaksanakan pihak negara China ingin melakukan kerjasama dengan negara Indonesia berupa menyalurkan infestasi berupa teknologi yang canggih yaitu kereta cepat. Kereta cepat ini di setujui oleh Presiden Joko Widodo dan akan di bangun atau diletakkan di jalan Jakarta-Bandung.Â
CRRC Qingdao Sifang yaitu pembuat kereta cepat di China akan memulai pengiriman 11 set kereta cepat ke Indonesia melalui pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China timur. Wakil presiden di unit bisnis CRRC Qingdao Sifang Ma Qiang memberitahukan bahwa 11 sek kereta akan di bawa oleh Cosco Shipping Specialized Carriers yaitu operator pengiriman khusus di China. Dari pihak China menargetkan rangkaian kereta cepat itu akan tiba di negara Indonesia pada akhir bulan 2022. Pihak China juga menambahkan bahwa pengiriman kereta cepat ini adalah gelombang pertama, dan sisanya akan ditargetkan rangkaian kereta cepat pada awal bulan tahun 2023. Setelah selesai pengiriman ini akan menjadi dasar penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta cepat ini akan mampu melayani masyarakat Indonesia dalam menempuh jarak 142 km dengan kurang lebih kecepatan 350 km/jam.
Pihak China yaitu wakil presiden di unit bisnis juga mengatakan bahwa kereta cepat yang ada di Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat. Kereta cepat ini akan mengangkas waktu tempuh lebih cepat dari Jakarta-Bandung yang biasanya menempuh waktu lebih lama yaitu tiga(3) jam menjadi hanya 45 menit.
Kepal perancang EMU di CRRC Qingdao Sifang Zhang Fangtao memberikan jaminan kereta cepat yang di kirim ke Indonesia sangat bagus, dikarenakan di dalamnya sudah terdapat rangkaian kereta cepat dilengkapi teknologi yang canggih dan pintar, protokol keselamatan penumpang yang aman dan nyaman, kemampuan beradaptasi yang kuat, maupun karakteristik lokal yang khas. Kepal EMU juga menambahkan bahwa kereta cepat yang akan dikirim dilengkapi 2.500 suatu titik pemantauan untuk mendeteksi tepatnya waktu, peringatan dini jika terjadi masalah pada mesin kereta cepat, dan bisa mendiagnosis semua sistem utama pada kereta cepat. Kereta cepat ini telah di rancang untuk menyediakan fungsi inspeksi komperhensif termasuk beragam alat-alat inspeksi yang nantinya akan secara otomatis menyelaraskan trek, kabel overhead, maupun sistem komunikasi dan sinyal.
Dengan adanya kerjasama internasional ini berupa infestasi teknologi berupa kereta cepat ke Negara Indonesia secara efektif akan memacu kegiatan bisnis yang maju seperti negara China. Kereta cepat Jakarta-Bandung ini di percaya akan memperkaya perkembangan fasilitas infrastruktur dan menghasilkan titik pertumbuhan baru yang baik di sektor jasa maupun perdagangan jasa.
Selain kerjasama berupa infestasi teknologi kereta cepat ini, negara China dan juga Negara Indonesia memiliki kesepakatan yang lain yaitu dengan menandatangani sejumlah Kerjasama bilateral di bidang ekonomi, maritim dan perdagangan setelah kegiatan KTT G20 Bali Nusa Dua di laksanakan. Sejumlah naskah kerjasama di tandatangani oleh perwakilan dari negara China yaitu Ketua Kompis Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat China dan Mentri Perdagangan China. Dari pihak negara Indonesia penandatanganan kerjasama di wakili oleh Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, Mentri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Mentri Perdagangan Zulkifli Hasan. Proses penandatanganan kerjasama ini turut disaksikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.
Terdapat beberapa daftar naskah Kerjasama bilateral negara Indonesia dan negara China :
1) Rencana Kerjasama Promosi bersama dalam kerangka kerja proses maritim dunia dan Belt and Road Initiative
2) Memorandum of Understanding (MoU) pembanguan bersama pusat konservasi, riset dan tanaman obat Indonesia-China
3) MoU pelatihan kejujuran sektor Industri
4) MoU peningkatan kerjasama Ekonomi Digital
5) Persetujuan perluasan dan pendalaman Kerjasama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan lebih maju.
Dari kegiatan kerjasama tersebut Negar Indonesia mengharapkan negara Indonesia menjadi negara yang lebih maju, tidak tertinggal dan di ketahui oleh negara-negara luar lainya sepeti negara China yang sudah banyak negara luar yang tahu bahwa Negara China salah satu negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H