Mohon tunggu...
Qoriatin Hasanah
Qoriatin Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 Ajarkan Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yaitu Galon Sebagai Alternatif Pot Tanaman di TK Alam Ar-Rayyan

19 Agustus 2024   14:28 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto persiapan tempat mewarnai pot/dokpri

Mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 Ajarkan Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yaitu Galon Sebagai Alternatif Pot Tanaman di TK Alam Ar-Rayyan

6 Agustus 2024 - Pemanfaatan limbah anorganik menjadi salah satu fokus penting dalam menjaga lingkungan, terutama di tengah maraknya penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai seperti plastik. Mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 berupaya untuk berkontribusi dalam upaya ini melalui kegiatan pengabdian masyarakat di TK Alam Ar-Rayyan. Dalam program ini, mahasiswa mengajarkan cara memanfaatkan limbah anorganik, khususnya galon plastik, sebagai alternatif pot tanaman.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif dan bermanfaat. Dengan memanfaatkan galon bekas sebagai pot tanaman, tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk bercocok tanam di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa TK Alam Ar-Rayyan dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan termotivasi untuk menerapkan kebiasaan baik ini di rumah mereka masing-masing. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PMM Kelompok 21 Gelombang 3 beranggotakan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yakni Reftian Gusti Ajeng Rai, Qoriatin Hasanah, Lucien Abel Maheswari, Muhammad Naufal dan Yudha Ardiyatna. Kelima Mahasiswa ini ada dibawah bimbingan Ibu Nur Melizza, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 mengusung tema “Pengembangan Pendidikan Karakter dan Kesadaran Lingkungan: Integrasi Nilai-Nilai Kreativitas” yang bekerja sama dengan pihak TK Alam Ar-Rayyan untuk mengajarkan cara memanfaatkan limbah anorganik sebagai alternatif pot tanaman kepada semua siswa dan siswi pada hari Selasa (6/8/24).

Pemanfaatan limbah anorganik seperti galon plastik menjadi salah satu cara kreatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 mengambil inisiatif untuk mengajarkan siswa-siswi di TK Alam Ar-Rayyan tentang cara memanfaatkan galon bekas sebagai alternatif pot tanaman. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah yang ada di sekitar mereka.


Sosialisasi ini difokuskan pada siswa-siswi TK Alam Ar-Rayyan untuk menanamkan kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan cara praktis untuk mengubah limbah anorganik menjadi sesuatu yang berguna, seperti pot tanaman. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah plastik, tetapi juga mendorong anak-anak untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar mereka.
 

Foto persiapan mewarnai pot tanaman dari galon bekas/dokpri
Foto persiapan mewarnai pot tanaman dari galon bekas/dokpri
Selama kegiatan sosialisasi di TK Alam Ar-Rayyan, Mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 3 tidak hanya mengajarkan cara memanfaatkan limbah galon plastik sebagai pot tanaman, tetapi juga melibatkan anak-anak dalam proses menghias pot tersebut. Anak-anak diberi kebebasan untuk mewarnai pot dengan berbagai ekspresi wajah dan warna yang sesuai dengan imajinasi mereka. Mereka dapat mengekspresikan kreativitas mereka dengan bebas, menjadikan setiap pot unik dan mencerminkan kepribadian masing-masing. Setelah sesi mewarnai selesai, pot-pot yang telah dihias dikumpulkan untuk dikeringkan catnya. Proses pengeringan dilakukan untuk memastikan bahwa warna yang diaplikasikan tidak luntur saat pot digunakan untuk menanam.

Foto proses salah satu siswi mewarnai pot/dokpri
Foto proses salah satu siswi mewarnai pot/dokpri

7 Agustus 2024 - Keesokan harinya, setelah cat benar-benar kering, pot-pot tersebut dibagikan kembali kepada anak-anak untuk ditanami rempah-rempah seperti jahe, kencur, dan kunyit. Sebelum mulai menanam, siswa-siswi TK Alam Ar-Rayyan mendapatkan penjelasan dari mahasiswa, dibantu oleh para guru, mengenai manfaat dari tanaman-tanaman tersebut. Anak-anak diajarkan bagaimana cara membedakan jahe, kencur, dan kunyit berdasarkan warna dan aroma khas masing-masing. Penjelasan ini tidak hanya menambah pengetahuan mereka tentang tanaman herbal, tetapi juga memperkaya pengalaman mereka dalam berkebun.
 

Foto pengenalan rempah-rempahan kepada siswa-siswi/dokpri
Foto pengenalan rempah-rempahan kepada siswa-siswi/dokpri
Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang daur ulang dan pemanfaatan limbah, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya tanaman herbal dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menanam rempah-rempah sendiri, mereka belajar tentang proses pertumbuhan tanaman dan pentingnya merawat lingkungan. Kegiatan ini memberikan dampak positif dengan menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan dan kesadaran akan manfaat tanaman sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun