Mohon tunggu...
Qoria TarifajrinAzmi
Qoria TarifajrinAzmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi di wilayah Jakarta. Memiliki hobi membaca novel serta mengolah bahan makanan. Semoga kegiatan saya selalu diberikan kemudahan serta kelancaran.. Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadikan Angka sebagai Penjaga Bumi: Akuntansi untuk Lingkungan

6 Juli 2024   12:12 Diperbarui: 6 Juli 2024   12:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ingin tahu bagaimana akuntansi lingkungan bisa menjadi kunci untuk menjaga bumi kita? Temukan bagaimana perusahaan-perusahaan, termasuk PGN, mengadopsi teknologi canggih dan praktik keberlanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan mereka, meningkatkan efisiensi biaya, dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Dengan menggabungkan transparansi, akuntabilitas, dan inovasi, akuntansi lingkungan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Jangan lewatkan artikel "Menjadikan Angka sebagai Penjaga Bumi" untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana angka dapat menjadi pahlawan dalam upaya pelestarian lingkungan!

Akuntansi lingkungan menjadi semakin penting dalam era perubahan iklim dan degradasi lingkungan karena ia menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan perusahaan untuk mengukur, melaporkan, dan mengelola dampak lingkungan dari operasi mereka dengan transparansi dan akuntabilitas. Dengan meningkatnya regulasi, tuntutan konsumen, dan kesadaran investor akan keberlanjutan, akuntansi lingkungan membantu perusahaan mematuhi standar hukum, mengidentifikasi dan mengurangi risiko lingkungan, serta meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya. Selain itu, melalui akuntansi lingkungan, perusahaan dapat meningkatkan reputasi, mendorong inovasi, dan memperoleh keunggulan kompetitif di pasar yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan, memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Akuntansi dapat berfungsi sebagai alat untuk akuntabilitas lingkungan dengan menyediakan metode yang sistematis untuk mengukur, melaporkan, dan mengelola dampak lingkungan dari aktivitas bisnis. Melalui praktik akuntansi lingkungan, perusahaan dapat menyajikan data yang akurat dan transparan tentang emisi karbon, penggunaan sumber daya, dan limbah, yang memungkinkan pemangku kepentingan, termasuk konsumen, investor, dan regulator, untuk mengevaluasi kinerja lingkungan perusahaan. Dengan demikian, akuntansi lingkungan mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungan mereka, mematuhi regulasi, meningkatkan praktik berkelanjutan, dan membuat keputusan bisnis yang lebih bertanggung jawab secara ekologis, sehingga memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Akuntansi lingkungan adalah cabang dari akuntansi yang berfokus pada pengukuran, pelaporan, dan pengelolaan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis, berbeda dari akuntansi tradisional yang hanya berfokus pada aspek keuangan. Akuntansi lingkungan mencakup identifikasi biaya lingkungan, pelaporan emisi, dan penggunaan sumber daya, serta analisis dampak ekologi dari operasi perusahaan. Konsep ini telah berevolusi dari sekadar pelaporan biaya lingkungan menjadi alat strategis yang integral dalam pengambilan keputusan bisnis yang berkelanjutan. Seiring waktu, akuntansi lingkungan berkembang dengan adopsi standar internasional seperti ISO 14001 dan praktik pelaporan keberlanjutan, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya tanggung jawab lingkungan di kalangan perusahaan dan pemangku kepentingan.

Peran akuntansi dalam lingkungan sangat penting karena memungkinkan perusahaan untuk mengukur dampak lingkungan dari operasi mereka secara akurat, memberikan laporan yang transparan tentang penggunaan sumber daya dan emisi, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan akuntansi lingkungan, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pelaporan transparan meningkatkan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan, sementara data yang dikumpulkan memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang pada akhirnya membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang dan memperkuat reputasi mereka di mata publik dan investor.

Akuntansi lingkungan menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan, termasuk keberlanjutan jangka panjang, peningkatan reputasi, dan efisiensi biaya. Dengan mengadopsi praktik akuntansi lingkungan, perusahaan dapat memastikan bahwa operasi mereka berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan memenuhi persyaratan regulasi. Laporan transparan tentang dampak lingkungan memperkuat reputasi perusahaan di mata konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya, menunjukkan komitmen mereka terhadap tanggung jawab lingkungan. Selain itu, akuntansi lingkungan membantu mengidentifikasi inefisiensi dalam penggunaan sumber daya dan pengelolaan limbah, sehingga memungkinkan penghematan biaya yang signifikan dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang.

Sebuah perusahaan yang telah menerapkan akuntansi lingkungan adalah Perusahaan Gas Negara (PGN). PGN menunjukkan komitmen kuat terhadap tanggung jawab lingkungan melalui berbagai kebijakan dan program yang dikelola oleh satuan kerja khusus. Kebijakan SMK3PL-E mereka menetapkan visi "zero incident" dalam keselamatan, kesehatan, pengelolaan lingkungan, dan energi, dengan target nol kematian, penyakit, dan pencemaran lingkungan. Mereka juga mendorong penggunaan energi ramah lingkungan dan melibatkan mitra usaha serta masyarakat dalam program pelestarian lingkungan. Dalam pembangunan infrastruktur, PGN menggunakan material seperti baja dan plastik PE yang dirancang dengan cermat. Selain itu, kegiatan operasional PGN tidak menghasilkan limbah berbahaya dan mereka memanfaatkan kertas bekas untuk daur ulang. Transformasi lingkungan dilakukan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Energi terpadu serta penyusunan Road Map Transformasi Lingkungan untuk mewujudkan semangat green and clean energy for life.

PGN mengembangkan kalkulator karbon sebagai bagian dari kegiatan transformasi lingkungan, mengimplementasikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan melakukan tinjauan terhadap praktik-praktik pengelolaan lingkungan. Selain itu, PGN juga memberikan pelatihan kepada karyawan mereka, termasuk pelatihan Pengenalan Audit Energi, Carbon Accounting, dan PROPER, untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran lingkungan dalam operasional perusahaan.

PGN telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk melestarikan lingkungan melalui Program Bina Lingkungan dan CSR dengan dana sebesar Rp9.492.994.880 pada tahun 2012. Kegiatan tersebut meliputi penanaman mangrove, pengelolaan sampah terpadu, penanaman sekitar 460.000 batang pohon di Hutan Sentul ECO-EDU Tourism Forest, pembangunan tempat pembuangan sampah, dan kegiatan penghijauan. Selain itu, PGN berupaya memenuhi regulasi pemerintah dan standar internasional dengan menerapkan Sistem Manajemen OHSAS 18001:2007 dan SMK3, menargetkan sertifikasi pada tahun 2013. Dari sisi keuangan, realisasi pendapatan tahun 2012 mencapai 87,65% dari target, disebabkan oleh ketidaksesuaian jadwal pasokan gas. Namun, realisasi laba operasi melampaui target dengan mencapai 117,92% berkat efisiensi biaya. Volume penyaluran gas juga hampir mencapai target dengan 98,25%. Implementasi model sistem informasi akuntansi biaya lingkungan di PGN diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.

Regulasi peraturan pemerintah dan standar internasional terkait akuntansi lingkungan, seperti ISO 14001 dan Global Reporting Initiative (GRI), memainkan peran penting dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik keberlanjutan yang transparan dan bertanggung jawab. Regulasi ini mengharuskan perusahaan untuk mengukur, melaporkan, dan mengelola dampak lingkungan mereka, serta mematuhi standar yang telah ditetapkan guna memastikan perlindungan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang. Dengan mengikuti standar ini, perusahaan tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga meningkatkan reputasi mereka, membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan, dan menciptakan peluang untuk efisiensi biaya dan inovasi yang lebih besar dalam operasi mereka.

Inovasi dan peran teknologi sangat penting dalam mengembangkan akuntansi lingkungan dengan memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data lingkungan secara lebih efisien dan akurat. Teknologi ini memungkinkan identifikasi pola penggunaan sumber daya dan emisi yang lebih detail, memberikan wawasan yang mendalam untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi mitigasi yang lebih efektif. Dengan memanfaatkan teknologi canggih, perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lingkungan, merespons secara cepat terhadap perubahan regulasi, dan menerapkan praktik berkelanjutan yang lebih inovatif dan efektif, sehingga memperkuat komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun