Mohon tunggu...
Nurezatil Qoriah
Nurezatil Qoriah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Belajar Menjadi Seorang Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara

7 Mei 2024   15:55 Diperbarui: 7 Mei 2024   16:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara"

Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara. Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran,Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.

Menurut Uka Tjandra Sasmita, proses masuknya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:

1. Saluran perdagangan. Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan.

2. Saluran perkawinan. Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. 

3. Saluran Tasawuf. Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

4. Saluran pendidikan. Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Saluran kesenian. 

5. Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang.

6. Saluran politik. Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.

Menurut pendapat Arnold, Arnold menyimpulkan bahwa penyebaran dan perkembangan historis Islam di Asia Tenggara berlangsung secara damai. hijriyah (ke-7M) atau sesudahnya, mula-mula di atas pantai Arakan, dan kemudian ke selatan. Kemudian disusul oleh komunitas India dan Malaysia (Melayu) yang telah efektif dalam menyebarkan agama Islam.

#Sumber Buku Ajar sejarah peradaban Islam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun