Menurut pandangan agama Islam:
Anarkisme adalah filsafat politik yang menganjurkan masyarakat tanpa negara atau sering didefinisikan sebagai lembaga sukarela yang mengatur diri sendiri. Tapi beberapa penulis telah mendefinisikan sebagai lembaga yang lebih spesifik berdasarkan asosiasi bebas non-hierarkis.
Islam melarang berbuat anarkis dan destruktif terhadap orang lain yang seakidah maupun yang berbeda agama. Terhadap orang yang berbeda agama Islam begitu menghormati keyakinan masing-masing,"lakum di nukum waliyadin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku)", tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam, tidak diperkenankan mengganggu mereka, apa lagi menumpahkan darah orang lain yang tidak mengganggu ketentraman kaum Muslimin.
Islam Melarang Anarkisme,
Agama manapun tidak menghalalkan sikap anarkisme yang merusak fasilitas di berbagai tempat.
"Makan dan minumlah dari rejeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan." (QS. Al Baqarah: 60)
Allah SWT sejatinya sudah memberikan rejeki berupa kenikmatan hidup, keluarga, agama dan negara. Maka, sebagai hamba yang beribadah kepada Allah SWT mengikuti nash Al Quran untuk tidak merusak bumi manusia untuk hidup dengan cara membakar bangunan, merusak hutan, merusak fasilitas umum dan kekerasan lainnya.
Tindakan merusak lingkungan di muka bumi juga diperkuat dengan ayat lain juga, yaitu:
Artinya: "Dan jangan kalian semua merusak di muka bumi setelah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (jika tidak diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al A'raf: 56)
kekerasan, anarkisme, menebar ketakutan, dan menebar teror bukanlah bagian dari ajaran Islam. Seorang muslim adalah orang yang menebar kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H