Mohon tunggu...
Qoqod Zein
Qoqod Zein Mohon Tunggu... -

Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duka di UII Yogyakarta

27 Januari 2017   14:41 Diperbarui: 27 Januari 2017   14:50 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuhnya 3 korban nyawa dalam kegiatan Mapala UII Yogyakarta di Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, patut dijadikan renungan bersama, betapa ternyata masih ada kekerasan di dunia pendidikan Indonesia. Sungguh saya sangat mengecam mereka yang masih menerapkan 'kekerasan' dalam upaya mendidik, menggembleng, membentuk karakter atau apapun namanya, setahu saya, hanya pendidikan militer yang boleh (ini juga kalau saya tidak salah).

Ini anak muda yang katanya makan bangku kuliah, apa nga pernah baca betapa kekerasan dalam dekade ini adalah hal yang harus disingkirkan jauh-jauh dari jagat raya ini. Udah ga jaman.

Belajar dari banyaknya kejadian kekerasan di dunia pendidikan yang viral di Indonesia kemudian pelakunya dijerat dengan UU dan masuk ke BUI, kok ya ga dijadikan yurisprudensi? Mahasiswa ga baca? mahasiswa ga pakai akal pikiran dalam mencerna berita?

Saya berkesimpulan typical orang Indonesia itu harus sering-sering diingatkan, apalagi terhadap generasi yang sudah terakulturasi berbagai nilai moderenisasi.  Generasi kekinian sering mengabaikan hal-hal berupa himbauan dan peringatan, jikapun sudah dihimbau, dalam hitungan beberapa menit kedepan akan lupa, jadi sebatas himbauan tidak cukup mempan sepertinya bagi generasi kekinian.

Kalau kita mau balik ke belakang, betapa himbauan hanya akan tinggal himbauan dimana ketika pemerintah pernah mengkampanyekan menggunakan plastik belanja berbayar sebagai gerakan go green, sekejap semua minimarket maupun supermarket  mengenakan 200 perak untuk setiap plastik pembungkus belanja. Hanya bertahan berapa lama kampanye tersebut? sekarang apa kabar? hilang!

Masih ingat himbaun berantas pungli? masih ingat betapa setiap televisi menyiarkan berita pungli dihampir setiap beritanya? hampir semua stasiun televisi dari yang bonafid, solid, sampai tv yang isinya film kartun hampir 24 jam, tv yang isinya kebanyakan jualan sendal pijat pun ga mau ketinggalan menurunkan berita penangkapan pelaku pungli. Sekarang kemana tuh himbauan berantas pungli? adem!!

Seperti kesimpulan saya tadi betapa orang muda Indonesia ini harus sering-sering diingatkan, PR banget buat pemerintah di negara ini agar terus menerus mengingatkan nilai-nilai yang tidak boleh dilanggar, jangan bosan, karena begitu bosan, maka akan hilang, dan himbauan hanya menjadi angin sepoi yang hanya terasa sebentar kemudian berlalu serta terlupakan.

Membaca berita berpulangnya 3 mahasiswa UII dan 10 orang yang masih dirawat intensif di RS, sungguh mengerikan. Betapa kekerasan itu begitu dekat dan begitu nyata, padahal baru sebulan lalu berita meninggalnya salah seorang mahasiwa STIP yang meregang nyawa ditangan seniornya.

Anak muda sekarang harus sering-sering diingatkan, kampanye jangan berhenti, himbaun harus seperti iklan, diputar berulang-ulang.

Kita harus mendukung gerakan pemuda melawan lupa, dan kita bersama-sama baiknya berada dalam gerakan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun