Mohon tunggu...
Qonita Lufiah
Qonita Lufiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya menyukai hidup yang santai tidak perlu terburu-buru. Seseorang yang memiliki hobi traveling dan sangat senang membaca karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Proses Perjuangan Hidup"

12 Mei 2023   13:55 Diperbarui: 12 Mei 2023   13:53 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara alarm berdering nyaring mengusik mimpi indah yang sangat menyenangkan seorang gadis remaja yang sedang terbaring di atas kasur kesayangannya. Dia enggan membuka mata, kerna kesal mendengar bunyi alarm tersebut akhirnya terpaksa ia mengambil sambil membuka matanya. “Astagfirullah!” gadis tersebut tercengang dan kaget melihat jam ternyata sekarang sudah pukul 06:30 pagi. Ia langsung bergegas  mandi secepat kilat lalu pergi ke sekolah.

Pada saat perjalanan ke sekolah tak hentinya memohon dalam hati agar guru killer tak datang tepat waktu hari ini.  Sesampainya di sekolah tanpa babibu langsung pergi menuju kelas, sungguh keringat sudah membasahi sebagian bajuku.

Tok tok ketukan tangan, kerena tak merasa ada yang menyaut akhirnya memberanikan diri untuk melihat ke dalam ruangan.

“Alhandullilah, belum ada guru”, ujar gadis ini.

“kenapa, habis lihat setan lo?”, ujar riri teman akrapku,

Aku cuma mengganggu saja sambil mengatur nafas. Karna jika telat itu lebih menakutkan dari ketemu setan huftt bisa-bisa nilaiku jadi ancamannya.

Astagaaaaa.. aku lupa memperkenalkan diri nih hehehe maaf yaaa.

Perkenalkan aku starla anak bungsu dari dua bersaudara. Aku anak dari seorang petani, yaaa petani… petani sawit lebih tepatnya, aku seorang siswi di salah satu kota dan tinggal bersama kedua orangtua. Peran menjadi anak bungsu yang selalu di kekang dan di tuntut untuk  lebih dari saudaranya, membuat aku jengah dan kesal selalu di banding-bandingkan.

Aku cantik.. tak salah dong memuji diri sendiri hehehe. Aku memiliki tinggi wanita pada umumnya 159 cm dan berat badan huftt bukan aku saja kan yang malas jika ditanya mengenai berat badan. Karna tubuhku ini aku sering kali dibuli, katanya sih bercanda tapi nyatanya malah buat sakit hati.

Di sekolah aku bertemu banyak sekali teman yang asyik, akan tetapi teman yang ada di kala senang dan susah itu sedikit sekali. Aku selalu bersyukur di berikan teman yang mengerti satu sama lain yang tanpa menghakimi. Karna hidup yang selalu diawasi  orang tua membuat kita setidaknya perlu bergantungan dengan seseorang yang membuat kita nyaman.

“La, loh mau masuk mana nih?”. Ujar riri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun