Tidak asing lagi dengan istilah "Kids Zaman Now" di Indonesia. Generasi penerus bangsa saat ini sedang mencari jatih diri mereka sebenarnya. Mereka disibukkan dengan fenomena yang makin hari makin aneh dan demi dikenal banyak masyarakat mereka rela melakukan hal-hal tidak maksud akal seperti memakan makanan tak lazim bahkan membuat video yang mereka anggap bisa membuat mereka dikenal banyak orang namun nyatanya video tersebut justru mempermalukan diri mereka sendiri. Para remaja yang berusia dibawah 17 tahun pun sudah menirukan fenomena yang ada seperti mereka berdandan layaknya orang dewasa namun tak sesuai dengan umur mereka.
Dibalik itu semua mereka lupa bahwa Negara mereka Negara Indonesia membutuhkan para generasi penerus bangsa untuk menjadikan Negara Indoensia lebih baik lagi. Pendidikan di Indonesia semakin hari sudah mulai berkembang namun sayangnya tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Â
Generasi penerus bangsa saat ini lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka untuk lebih dikenal masyarakat dari pada ikut berpartisipasi menjadikan Indonesia lebih maju dan berkembang. Mereka melupakan seutuhnya tugas mereka sebagai warga Indonesia, namun dibalik ketenaran mereka ada beberapa yang bisa membawa nama "Indonesia" lebih dikenal oleh masyarakat luar.
Jika dikaitkan anatara "Kids Zaman Now" dan "Generasi Penerus Bangsa" saat ini tentu ada kaitannya, karena kedua hal itu membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat dan tentunya Negara Indonesia. Mungkin bisa dikatakan bahwa masyarakat saat ini berpandang sebelah mata dengan generasi penerus bangsa saat ini karena mereka beranggapan generasi penerus bangsa saat ini sudah mulai pudar rasa semangat juang untuk Indonesia.Â
Namun jika pemerintah ikut membimbing dan memberi contoh yang baik kepada generasi penerus bangsa mungkin mereka akan bisa meledakkan Indonesia menjadi Negara yang lebih maju dan menjadi Negara yang kuat. Itu semua bisa dilakukan jika generasi penerus bangsa juga menyadari tugas mereka sebagai pembangkit Indonesia dan pemersatu Indonesia yang kuat.
 "Jangan anggap kami hanya sebagai tetesan air karena jika kami bangkit tetesan air itu akan menjadi samudera yang luas"
   Qonitatillah Bakri
   Budidaya Perairan
   Fakultas Perikanan dan Kelautan
   Universitas Airlangga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI