Pendahuluan
Kecerdasan Buatan (AI) telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari sektor industri, pendidikan, hingga kesehatan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, muncul kekhawatiran mengenai dampak negatif AI, khususnya terkait dengan penurunan IQ dan perubahan pola pikir manusia. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh AI terhadap kemampuan kognitif manusia, dilengkapi dengan fakta, data, dan berbagai referensi ilmiah.
Tinjauan Pustaka
A. Kecerdasan Buatan dan Perkembangannya
Kecerdasan Buatan mengacu pada kemampuan mesin untuk meniru fungsi kognitif manusia, seperti belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Sejak diperkenalkan, AI telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan algoritma, komputasi, dan big data.
B. Definisi IQ dan Pola Pikir
IQ (Intelligence Quotient) adalah ukuran kemampuan kognitif individu dalam hal belajar, memahami, beradaptasi, dan memecahkan masalah. Pola pikir mencakup cara seseorang berpikir, menilai, dan menyikapi situasi, baik secara logis maupun kreatif.
Pengaruh AI Terhadap Penurunan IQ
1. Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan
Berdasarkan Fakta dan Data suatu Penelitian oleh edtech mengindikasikan bahwa penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis AI dapat mengurangi kemampuan kognitif siswa. Siswa yang lebih bergantung pada teknologi untuk mencari informasi cenderung memiliki penurunan dalam kemampuan berpikir kritis (Source: Heffernan, N. T., & Heffernan, C. L. (2014). "Paris, AI’s role in education using modern technology.").
Secara Logika dapat diartikan: ketika siswa tidak lagi berusaha untuk melakukan riset secara mandiri dan lebih mengandalkan AI sebagai sumber informasi, mereka beresiko kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis.
2. Dampak terhadap Keterampilan Sosial
Efek penggunaan gadget berbasis AI berhubungan dengan berkurangnya interaksi sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Twenge (2017) menunjukkan bahwa remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat mobile cenderung mengalami penurunan keterampilan sosial dan empati (Source: Twenge, J. M. (2017). "I-Gen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—And Completely Unprepared for Adulthood").
Artinya, pengurangan interaksi sosial dapat menyebabkan kemampuan individu untuk berempati dan berkomunikasi secara langsung menurun, yang berpengaruh pada keterampilan berpikir mereka.
Perubahan Pola Pikir
1. Dari Kreativitas Menuju Ketergantungan
Laporan oleh National Endowment for the Arts (2013) menyebutkan bahwa kreativitas generasi muda menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital (Source: National Endowment for the Arts. (2013). "Creating a Nation of Innovators").
 Ketika AI dan alat teknologi mulai melakukan tugas-tugas kreativitas, individu mungkin tidak lagi melibatkan diri dalam proses kreatif, mengakibatkan pola pikir yang lebih konvensional dan kurang inovatif.Â
2. Pola Pikir dan Informasi yang Diterima
 Sebuah penelitian oleh MIT menunjukkan bahwa AI dapat memperbesar bias dalam informasi yang dikonsumsi (Source: Pariser, E. (2011). "The Filter Bubble: What the Internet Is Hiding from You").