Satu tahun lebih kau tinggalkan aku dengan meninggalkan seuntaian surat
dimana dalam surat itu kau tuliskan pesan-pesan terakhirmu
Di hari itu cakrawala seakan terguncang
Hatipun ikut berdarah bak air terjun yang mengalir dengan derasnya
Semuanya seperti tipuan
Aku merasa Dunia sedang menipuku tapi ternyata tidak!
Tuhan aku rindu
Kenapa takdirmu sesakit ini?
Kenapa kau tak memberikanku peluang untuk bertemu degannya walau seditikpun?
Kenapa?
Kenapa?
Mengapa harus aku tuhan?
Ingin sekali ku hentikan detak jantungku dikala itu
Ingin ku teriak selantangnya agar nafas ini berhenti
Ingin sekali ku hentamkan tubuhku dengan keras agar ku tak merasakan sakitnya kehilangan!
Tuhan aku rindu...
Tuhan aku rindu...
Tuhan aku rindu ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H