Mohon tunggu...
Qomaruddin
Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Menulis kata, merangkai aksi, dan menumbuhkan harapan untuk dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Pramuka: Dari Masa Kini Menuju Indonesia Emas 2045

12 Januari 2025   20:50 Diperbarui: 12 Januari 2025   20:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ka Kwarnas tekankan peran strategis Pramuka dalam membangun generasi muda yang tangguh (Sumber: Dok. Pribadi)

Dalam hiruk-pikuk tantangan zaman, Pramuka seperti cahaya api unggun yang terus menyala di tengah arus globalisasi dan krisis identitas. Pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2025 di Cibubur, Minggu 12 Januari 2025, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kakak Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso, menyampaikan gagasan besar tentang peran strategis Pramuka dalam membangun generasi muda yang tangguh.

Pemaparan beliau tidak sekadar menjadi laporan tahunan, tetapi lebih dari itu, menjadi seruan moral bagi kita semua untuk kembali memahami inti dari gerakan ini: membangun karakter, membentuk generasi yang berdaya, dan menjawab tantangan zaman.

Pramuka dan Nilai yang Abadi

Di tengah derasnya perubahan, Pramuka berdiri kokoh sebagai gerakan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai iman, takwa, akhlak mulia, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini tidak lekang oleh waktu, namun tantangan masa kini memerlukan bentuk pengamalan yang lebih kontekstual.

Sebagai orang tua, pendidik, atau bahkan pemuda, pernahkah kita bertanya, sejauh mana generasi kita saat ini memahami arti penting karakter? Apakah kita telah memberi mereka bekal yang cukup untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks, perubahan iklim yang mengancam, dan ketergantungan pangan yang mengkhawatirkan?

Ketua Kwarnas mengingatkan bahwa Pramuka bukanlah organisasi yang hanya "bermain api unggun." Pramuka adalah agen perubahan, motor penggerak generasi yang siap beradaptasi dengan teknologi, menjawab tantangan global, dan menjaga kedaulatan pangan bangsa.

Tantangan Generasi Muda: Masalah Kita Bersama

Angka pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda---sekitar 3,6 juta generasi muda usia 15--24 tahun yang belum mendapatkan pekerjaan---seharusnya menjadi alarm bagi kita semua. Laporan lain bahkan menyebutkan bahwa 6 dari 10 perusahaan telah memutus hubungan kerja dengan lulusan baru. Alasannya bukan hanya kurangnya keterampilan teknis, tetapi juga lemahnya kemampuan kerja sama, komunikasi, dan ketahanan mental.

Ini bukan sekadar angka, melainkan wajah nyata dari generasi yang sedang bertarung untuk menemukan pijakan di tengah persaingan. Apa yang salah? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan?

Pramuka hadir sebagai ruang untuk membekali generasi muda tidak hanya dengan keterampilan praktis, tetapi juga mentalitas pejuang yang adaptif dan berdaya tahan. Namun, ini hanya mungkin jika kita semua, sebagai orang tua, pemimpin, dan masyarakat, turut terlibat dalam mendukung gerakan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun