Pagi itu, Aula Joko Kaiman di Kantor Bupati Banyumas dipenuhi oleh aura semangat dan antusiasme. Saya berdiri di sudut ruangan, menyaksikan prosesi pelepasan 11 pramuka penggalang dan penegak dari Banyumas yang akan mewakili Indonesia dalam 14th Malaysia National Scout Jamboree and the 8th IUMS Peace Jamboree di Selangor, Malaysia. Sebagai salah satu panitia yang terlibat dalam perjalanan mereka, momen ini sangat berkesan bagi saya.
Mereka adalah anak-anak luar biasa yang tak hanya membawa nama Kwartir Cabang Banyumas, tetapi juga menjadi kebanggaan Satuan Komunitas (Sako) Al Irsyad Al Islamiyyah. Selama sebulan terakhir, saya menyaksikan langsung perjuangan dan kegembiraan mereka dalam latihan intensif. Di tengah peluh dan tawa, mereka mengasah keterampilan pramuka, mempersiapkan fisik, mental, dan kemampuan beradaptasi untuk menghadapi jambore internasional.
Hari ini, semuanya terlihat begitu berbeda. Seragam mereka rapi, wajah mereka cerah, dan mata mereka memancarkan harapan besar. Ketika Ketua Kwarcab Banyumas, Kak Agus Nur Hadie, memberikan sambutan, saya bisa merasakan betapa besar harapan yang beliau titipkan kepada mereka. Beliau berbicara tentang pentingnya pendidikan karakter melalui gerakan pramuka, dan bagaimana keikutsertaan anak-anak ini turut mengenalkan Banyumas ke dunia internasional.
Di sela prosesi, saya teringat momen latihan mereka di area perkemahan Baturraden. Hari-hari itu penuh dengan aktivitas yang tak hanya melelahkan, tetapi juga membangun kekompakan. Saya ingat saat mereka bergotong royong mendirikan tenda, saling menyemangati ketika menghadapi tantangan, dan bercanda ria di sela istirahat. Ada kebahagiaan yang sederhana namun mendalam ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas bersama.
Kak Luthfi Sungkar, anggota Majelis Pembimbing Sako, juga menyampaikan apresiasi kepada Kwarcab Banyumas yang mendukung penuh proses ini, mulai dari administrasi hingga pelatihan. Kata-kata beliau terasa seperti pengakuan atas kerja keras seluruh tim yang ada di balik layar.
Ketika satu per satu nama peserta dipanggil, saya melihat senyum bangga di wajah mereka. Ada Faris, Faiz, Ikhsan, Athallah, Yanal, Ghazy, Ashraf, Rifky, Rifqy, Arvan, dan Farrel. Mereka adalah generasi muda yang siap membawa nama Banyumas ke pentas internasional. Tak hanya itu, dua pembina pramuka yang akan mendampingi mereka, Kak Honip dan Kak Subarkah, juga tak kalah bersemangat.
Sebagai bagian dari tim penyiapan kontingen, saya merasa beruntung menjadi saksi perjalanan ini. Bukan hanya tentang bagaimana mereka berangkat menuju jambore, tetapi juga tentang proses yang mereka jalani selama ini. Perjalanan mereka adalah gambaran indah tentang bagaimana kerja keras, kebersamaan, dan semangat bisa mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Ketika acara pelepasan selesai dan saya melihat mereka berbaris rapi di depan aula, saya tahu satu hal pasti: mereka bukan sekadar berangkat untuk sebuah acara, tetapi untuk membawa cerita baru tentang Banyumas, tentang semangat muda, dan tentang harapan. Saya bangga bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H