Mohon tunggu...
Qomaruddin
Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Menulis kata, merangkai aksi, dan menumbuhkan harapan untuk dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi, Pelajaran Berharga dari Gelar Karya P5

5 Desember 2024   13:33 Diperbarui: 5 Desember 2024   13:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dok. Al Irsyad)

Dalam dua bulan terakhir, saya menyaksikan banyak kegiatan bertema peduli lingkungan yang sangat menarik. Dari kampanye penghijauan hingga edukasi pengelolaan sampah, semuanya menggugah semangat untuk menjaga bumi. 

Namun, di antara semua kegiatan itu, Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto, Sabtu, 30 November 2024, memberikan kesan mendalam yang berbeda.

Tema acara, "Cintai Bumi, Ciptakan Karya Seni", segera menarik perhatian saya. Saat melangkah ke lokasi, saya disambut dengan berbagai karya siswa yang memanfaatkan barang bekas. Pandangan saya segera tertuju pada deretan produk kreatif, mulai dari pigura kardus hingga lampu tenaga surya sederhana.

Melihat karya-karya itu, saya merasa terharu. Betapa anak-anak ini, dengan bimbingan gurunya, mampu melihat potensi dari benda-benda yang kerap kita anggap sampah. Di balik setiap karya, saya melihat proses pembelajaran yang mendalam: mereka belajar menghargai sumber daya, merancang solusi, dan menyampaikan pesan peduli lingkungan melalui seni. Sebuah miniatur rumah dari stik es krim, misalnya, mengingatkan saya pada pentingnya membangun fondasi masa depan yang kokoh, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bumi yang kita tinggali.

Acara ini juga memberi saya perspektif baru tentang nilai pendidikan. Saat mendengarkan sambutan Ibu Dra. Siti Rokhani, saya merasa terinspirasi oleh ide bahwa langkah kecil seperti mendaur ulang bisa berdampak besar jika dilakukan bersama. Beliau menggarisbawahi bagaimana kegiatan ini tidak hanya tentang kreativitas, tetapi juga menanamkan nilai keberlanjutan.

Refleksi saya semakin mendalam ketika menyadari bahwa kegiatan ini mencerminkan penerapan nyata dari nilai-nilai Pancasila. Anak-anak belajar gotong royong dalam menciptakan karya, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan, dan menghormati sumber daya yang ada. Inilah pendidikan karakter yang sesungguhnya, ketika pembelajaran tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga dalam aksi nyata yang memiliki dampak langsung.

Sebagai orang dewasa, saya merasa mendapat tantangan tersendiri dari acara ini. Jika anak-anak saja mampu memanfaatkan barang bekas menjadi karya bermanfaat, mengapa kita, sebagai orang dewasa, sering kali gagal memikirkan solusi sederhana untuk masalah lingkungan? Saya pulang dengan tekad untuk lebih peduli dan aktif dalam menciptakan perubahan, sekecil apa pun langkahnya.

Acara ini mengingatkan saya bahwa pendidikan sejati adalah yang menyentuh hati, menanamkan nilai, dan membangkitkan kesadaran untuk bertindak. SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto telah memberikan contoh yang menginspirasi. Saya percaya, masa depan Indonesia lebih cerah di tangan anak-anak yang bukan hanya kreatif, tetapi juga peduli terhadap bumi yang mereka warisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun