Usia kian bertambah, tahun-tahun melintas, Â
Meninggalkan jejak di wajah, di hati yang tak lagi belia. Â
Oh, masa muda yang terlewat, Â
Kala mentari bersinar cerah, aku justru berlari tanpa arah.
Aku mengira waktu takkan berlalu, Â
Bahwa hidup selamanya ada di genggaman tanganku. Â
Namun kini, ketika senja mengintip di ufuk, Â
Ada sesal yang mengendap, seperti kabut tipis di pagi buta.
Ah, seandainya aku mendengar suara hati, Â
Menyelami makna hidup, mencari ilmu yang sejati. Â
Namun waktu tak menunggu, Â
Ia pergi, menyisakan rindu pada apa yang tak bisa kurengkuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H