Mohon tunggu...
Saya Qomaruddin
Saya Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Lahir di Purwokerto, kecil di Purwokerto, besar di Purwokerto, menikah di Purwokerto, dan bekerja di Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujung Senja

13 November 2024   22:05 Diperbarui: 13 November 2024   22:17 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Usia kian bertambah, tahun-tahun melintas,  
Meninggalkan jejak di wajah, di hati yang tak lagi belia.  
Oh, masa muda yang terlewat,  
Kala mentari bersinar cerah, aku justru berlari tanpa arah.

Aku mengira waktu takkan berlalu,  
Bahwa hidup selamanya ada di genggaman tanganku.  
Namun kini, ketika senja mengintip di ufuk,  
Ada sesal yang mengendap, seperti kabut tipis di pagi buta.

Ah, seandainya aku mendengar suara hati,  
Menyelami makna hidup, mencari ilmu yang sejati.  
Namun waktu tak menunggu,  
Ia pergi, menyisakan rindu pada apa yang tak bisa kurengkuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun