Dalam perekonomian Indonesia, industri kecil merupakan kelompok dari kegiatan usaha ekonomi yang memiliki jumlah paling besar, dimana industri kecil tersebut termasuk dalam usaha yang memiliki daya tahan terhadap krisis ekonomi. Namun pada industri kecil memiliki banyak masalah serta kelemahan, diantaranya yaitu, belum memiliki standar operasional prosedur yang jelas, kurangnya sumber daya manusia serta kurangnya modal yang dapat menghambat kemajuan industry kecil tersebut. Maka dari itu di perlukan PEL (Pengembangan Ekonomi Lokal) dalam mengembangkan industri-industri kecil tersebut.
PEL merupakan keterlibatan antara pemerintah lokal dengan organisasi masyarakat untuk mendorong, merangsang serta memelihara aktivitas usaha yang tujuannya untuk menciptakan lapangan pekerjaan (Blakely dan Bradshaw, 1994). Dalam PEL fokus utamanya salah satunya yaitu peningkatan ketahanan dan kemandirian dari ekonomi pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebian dari masyarakat lokal, pengembangan usaha kecil dan menengah, serta pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai secara inklusif.
Contoh dari salah satu pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pasuruan yaitu pengembangan ekonomi lokal kerajinan bordir di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Di Kecamatan Bangil terdapat banyak sekali industri-industri kecil diantaranya industri kerupuk tahu, industry keset dan lain-lain. Namun hasil dari proses industri yang paling banyak diminati di Kecamatan Bangil adalah bordiran. Bordiran yang dimasud yaitu tas,baju atau yang lain yang diberi motif dengan cara di bordir.
Pengembangan ekonomi lokal ini sangat berpengaruh pada ekonomi di suatu daerah, juga dapat membantu perekonomian masyarakat di daerah tersebut dikarenakan adanya lapangan pekerjaan baru jika industry tersebut dikembangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H