Semarang, 30 Oktober 2024 – SMAN 11 Semarang kini menggunakan modul ajar informatika berbasis Computational Thinking atau berpikir komputasional yang dirancang oleh empat mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES): Qolbul Muzaki, Fajar Aldy Prayoga, Abdurrahman Al Aufa, dan Nurrahman Firdaus. Para mahasiswa ini sedang melaksanakan program Lantip 4 di SMAN 11 Semarang dalam rangka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Modul ajar yang dirancang untuk kelas 10 ini memanfaatkan pendekatan berbasis masalah (problem-based learning) dan bertujuan membantu siswa memahami konsep berpikir komputasional. Melalui materi ini, siswa belajar menuliskan solusi dari desain program sederhana menggunakan pseudocode dan flowchart, yang menjadi bekal dasar penting dalam bidang informatika.
Guru Informatika SMAN 11 Semarang menyambut baik modul ini sebagai sumber pembelajaran yang segar dan inovatif. Menurutnya, modul tersebut memudahkan siswa dalam memahami dan menerapkan logika berpikir komputasional, yang menjadi keterampilan penting di era digital. "Modul ini tidak hanya memperjelas konsep dasar pemrograman tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis siswa," ujarnya.
Qolbul Muzaki dan rekan-rekannya berharap modul ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi siswa di SMAN 11 Semarang, sekaligus mendukung program digitalisasi pendidikan di sekolah tersebut. Program Lantip 4 ini menjadi salah satu kontribusi mahasiswa UNNES dalam meningkatkan mutu pendidikan dan keterampilan berpikir siswa di sekolah-sekolah mitra.
Dengan penerapan modul ini, diharapkan siswa SMAN 11 Semarang dapat semakin siap menghadapi dunia teknologi, mengembangkan keterampilan logika, dan bersaing di era digital yang semakin berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H