Mohon tunggu...
Ainun Qolbi Fitria
Ainun Qolbi Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - akan jadi kenyataan

dsn.lebak ds.lebaksono kec.pungging kab.mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

CangkrukAkademik Mahad Al-Aly Bersama Perayaan Maulid Nabi

26 Oktober 2024   17:51 Diperbarui: 26 Oktober 2024   18:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cangkruk Akademik dan Perayaan Maulid Nabi di Mahad Aly UIN Malang: Menyemai Ilmu, Spiritualitas, dan Kecintaan pada Rasulullah

Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Mahad Aly UIN Malang menyelenggarakan acara istimewa yang memadukan dua elemen penting dalam kehidupan santri, yaitu keilmuan dan spiritualitas. Acara bertajuk "Cangkruk Akademik dan Perayaan Maulid Nabi" ini berlangsung dengan meriah di Aula Mahad Aly dan menghadirkan beberapa tokoh penting dari lingkungan akademik dan pesantren. Acara ini mengundang antusiasme besar dari kalangan mahasantri, dosen, dan tamu undangan, menjadikannya sebagai salah satu agenda tahunan yang dinanti-nanti.

Kehadiran Pemateri dan Tamu Kehormatan

Sebagai salah satu highlight dari acara ini, Ustadz Gufron Hambali, dosen Fakultas Humaniora UIN Malang, didapuk sebagai pemateri utama. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya Islam, Ustadz Gufron memberikan ceramah yang mendalam dan reflektif mengenai relevansi Maulid Nabi dalam konteks akademik dan kehidupan modern. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa kelahiran Nabi Muhammad bukan sekadar peristiwa sejarah yang layak dirayakan, melainkan sebuah momentum untuk merefleksikan nilai-nilai yang dibawa oleh Rasulullah, khususnya dalam membentuk akhlak yang mulia dan kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.

Menurut Ustadz Gufron, seorang akademisi muslim harus senantiasa meneladani Nabi Muhammad dalam hal keilmuan dan spiritualitas. "Rasulullah adalah contoh terbaik dalam menjaga keseimbangan antara ilmu dan iman. Di satu sisi, beliau adalah pemimpin spiritual yang unggul, dan di sisi lain, beliau juga seorang manusia yang kritis, rasional, dan penuh kasih sayang kepada sesama," ungkapnya. Ia juga mengajak para mahasiswa untuk menjadikan teladan Nabi sebagai dasar dalam menjalani proses belajar mengajar di kampus maupun di pesantren.

Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran dua tamu undangan kehormatan, yaitu Ustadz Hidir Adib dan Ustadz Aqiful Khoir. Keduanya adalah ulama muda yang dikenal memiliki wawasan luas dalam kajian keislaman serta kiprah mereka dalam membina generasi muda. Ustadz Hidir Adib dalam kesempatan tersebut memberikan perspektif tentang pentingnya kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya diekspresikan melalui pujian dan perayaan, tetapi juga melalui implementasi ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. “Mencintai Nabi tidak hanya sekadar melantunkan sholawat, tetapi juga menjalankan perintah dan sunnahnya, mulai dari hal-hal kecil hingga besar,” ujar Ustadz Hidir.

Sementara itu, Ustadz Aqiful Khoir menyampaikan pentingnya persaudaraan dan ukhuwah di antara mahasiswa, terutama di lingkungan kampus dan pesantren. Menurutnya, acara seperti Cangkruk Akademik ini adalah platform yang ideal untuk memperkuat silaturahmi dan solidaritas antara sesama mahasiswa. “Semangat Maulid Nabi seharusnya menjadi semangat untuk mempererat hubungan antar sesama. Ukhuwah yang kuat adalah salah satu fondasi utama yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya,” tutur Ustadz Aqiful dengan penuh semangat.

Dinamika Acara: Kombinasi Keilmuan dan Kegiatan Religius

Acara ini tidak hanya diisi dengan diskusi ilmiah, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan religius yang khas dalam peringatan Maulid Nabi. Para hadirin diajak untuk bersholawat bersama, diiringi oleh lantunan musik rebana yang dibawakan oleh grup nasyid mahasiswa Mahad Aly. Nuansa syahdu dan khidmat semakin terasa ketika sholawat dikumandangkan, membawa para peserta lebih dekat dalam mengenang keagungan Rasulullah SAW.

Dalam sambutan pembuka, panitia acara menjelaskan bahwa Cangkruk Akademik ini diadakan sebagai bagian dari usaha Mahad Aly untuk terus menghidupkan budaya ilmiah di lingkungan pesantren, sambil tetap memelihara nilai-nilai spiritualitas. Acara ini, menurut mereka, adalah contoh sempurna bagaimana kajian ilmiah dapat disandingkan dengan semangat perayaan keagamaan, menciptakan atmosfer yang memperkaya jiwa dan pikiran. “Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memperdalam kecintaan kita kepada Rasulullah SAW,” ungkap salah satu panitia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun