[caption caption="(Sumber : Google.com)"][/caption]
oleh : (Qoimatun Nisa')
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan melatih peserta didik,  sehingga dapat mengantarkan anak didiknya menuju gerbang cita-cita yang ingin diraihnya. Namun disamping itu, guru memiliki sekelumit persoalan yang sulit diatasi baik itu masalah kualitas, kuantitas dan kesejahteraan para guru. Namun,  Persoalan kesejahteraan guru merupakan masalah utama yang belum dapat teratasi oleh pemerintah di Indonesia yang  tak kunjung usai dari sejak zaman orde baru sampai dengan zaman Jokowi saat ini .
Berdasarkan data dari kaskus.co.id  perbandingan gaji yang diterima guru di Indonesia dengan luar negeri sangat membuat kita tercengang, Singapura contonya, gaji guru dinegeri ini  Rp 512 juta pertahun, Amerika serikat Rp 503 juta pertahun, Korea Selatan Rp  491 juta pertahun, Jepang Rp 489 juta pertahun, Jerman Rp 471 pertahun, Swiss  Rp 438 pertahun. Dan masih banyak negara lain yang gaji gurunya sangat jauh lebih tinggi dari pada negara Indonesia. Jika kita bandingkan dengan guru sertifikasi di Indonesia pertahun hanya didapatkan 120 juta/tahun tergantung pangkat dan golongan, apalagi jika kita bandingkan dengan jumlah gaji honorer yang hanya mendapatkan 500/bulan.
Guru honorer masih dibayar sangat tidak layak , seperti di Pandegelang masih ada guru yang dibayar Rp 60 ribu/bulan, di Tangerang Rp 125 ribu/bulan dan DKI Jakarta Rp 300 ribu/bulan. Â Lebih gede gaji buruhkan kawan-kawan. Kalo kita ukur dengan Upah Minimum Kerja, nah loh terus guru honorer ditempatkan dimana, guru atau buruh kata-katanya hampir mirip bukan.
Jika kita ingin bandingkan dengan gaji guru bersertifikat yakni terdapat gaji pokok ditambah tunjangan sertifikasi dan ditambah tunjangan yang lain hampir 8-10 jutaan perbulan. Sangat jauh berbeda, padahal jika kita bandingakn untuk tugasnya tidak ada beda antara guru honorer dengan guru bersertifikat, masuk tetap sama, pulang sama, rapat dan membuat perangkat pembelajaranpun sama, tanggungan jam pun hampir sama.
Berdasarkan realitas yang ada disekitaran daerah penulis, guru honorer hanya dibayar Rp 300 ribu/bulan dengan tugas 2 mata pelajaran dengan tanggungan 24 jam perminggu, mirisnya lagi beliau harus berjalan 3 kilometer setiap ingin pergi mengajar karena tak punya transportasi ke sekolah tujuan. Ketika saya ajak berdiskusi, kenapa masih tetap memilih pekerjaan sebagai guru honorer, beliau menjawab, karena hanya dengan ini ilmu saya dapat bermanfaat dan tak ada pekerjaaan lain lagi yang cocok dengan bidang saya yang Lulusan S1 bahasa Inggris.
Masih kita ingat pula masalah Mashudi, oknum guru honorer yang meneror Menteri  Yuddy Chisnandi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) karena tak kunjung diangkat menjadi Pegawai Negeri sipil yang telah mengabdi selama 20 tahun. Banyak pula kisah-kisah guru honorer yang harus banting tulang mencari pekerjaan serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa hanya mengandalkan dengan gaji honornya saja. Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan terkait guru honorer dinegara kita ini.
Berdasarkan data yang didapat pada terbitan Koran Tempo tertanggal 13/03/2016 menurut hasil survei kementerian pendidikan dan kebudayaan, jumlah guru PNS meningkat 23 % dari tahun 2000-2005, yaitu dari 1,42 juta menjadi 1,75 juta. Guru honorer pada periode yang sama  meningkat 860 % dari 84,6 ribu menjadi 812,1  ribu. Adapun jumlah siswa meningkat 17 %, yaitu dari 37,9 juta menjadi 44,5 juta.
Hal ini tidak sejalan dengan pengangkatan para tenaga honorer eks K2 yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan diatas sehingga mencukupi kebutuhan guru karena meningkatnya persentasi siswa. Terbukti karena bulam ada pengangkatan PNS untuk  tahun ini.
Didalam pembukaan UUD 1945 Alenia ke-empat terdapat tugas yang diemban oleh para guru untuk mencapai tujuan negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa yang mencerminkan pula betapa berat tugas  yang harus  ditanggung oleh para guru, disamping ini guru honorer merupakan pahlawan bangsa didalam meraih tujuan tersebut.