Mohon tunggu...
Qofbeta Agensy
Qofbeta Agensy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi IPB University angkatan 58

Masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lengkapnya Fasilitas Memengaruhi Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh

17 Juli 2021   12:05 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:56 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi saat ini pendidikan menjadi faktor penting untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Namun, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret 2020 sistem pendidikan seketika berubah. Pemerintah mengambil langkah untuk mengatasi persoalan pendidikan selama adanya pandemi dengan melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Aktivitas pembelajaran jarak jauh akan terus berjalan selama pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia belum dapat dikendalikan. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi mobilitas para siswa demi menurunkan angka kasus Covid-19 dan melindungi siswa dari bahaya ancaman virus.

Di sisi lain, proses pembelajaran jarak jauh ini juga menimbulkan masalah. Salah satunya adalah tidak semua siswa memiliki alat penunjang pendidikan yang memadai, seperti telepon pintar, komputer, jaringan internet, dan berbagai sarana pendukung lainnya. Belum lagi situasi dan kondisi yang kurang mendukung membuat para siswa kurang dan enggan bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh. Persoalan tersebut nampaknya menjadi penghambat bagi para siswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini. Tentunya dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan guru dalam mendukung proses pembelajaran. Selain pemerintah dan guru, peran orang tua juga tidak kalah penting dalam mengawasi dan membimbing proses pendidikan anak agar berjalan secara optimal.

Terhitung sejak adanya pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini, permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan fasilitas pendukung pembelajaran jarak jauh belum sepenuhnya teratasi. Sejumlah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran jarak jauh terutama media berbasis teknologi tidak semua siswa mudah untuk mendapatkannya, hal ini tentunya menjadi masalah baru. Seperti yang kita ketahui bersama, tidak semua wilayah di Indonesia terjamah oleh kemajuan teknologi. 

Padahal, teknologi memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sekarang ini. Jaringan internet pun ikut andil dalam permasalahan ini. Kurang stabil dan belum meratanya jaringan internet di Indonesia memiliki kesan tersendiri sebagai kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh. 

Menurut data Kominfo, ada sekitar 12.000 lebih desa di Indonesia yang belum tersentuh sinyal internet. Situasi dan keadaan geografis Indonesia juga berpengaruh dalam efektivitas pembelajaran jarak jauh. Wilayah terpencil yang jauh dari berbagai sektor atau bahkan belum adanya listrik inilah yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Di beberapa daerah, seperti Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara para siswa harus menempuh jarak 2 km dengan berjalan kaki dari rumah untuk sampai di lokasi yang memiliki jaringan internet. Tidak hanya itu, mereka juga harus memanjat pohon setelah sampai di lokasi demi mendapatkan sinyal. Peristiwa seperti ini sungguh memprihatinkan. 

Siswa bisa saja dalam kondisi bahaya akibat harus berjalan jauh dan memanjat pohon demi melaksanakan kegiatan belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan belum dapat dikatakan optimal harus dikaji lagi. Berbeda dengan wilayah perkotaan yang memiliki kemudahan akses untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Siswa tidak perlu berjalan jauh dan memanjat pohon demi mendapatkan jaringan internet.

Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan terkait dengan pembelajaran jarak jauh, khususnya fasilitas pendukung perlu ditingkatkan lagi. Kelengkapan fasilitas pendukung, yaitu adanya bantuan kuota internet secara berkala atau menyediakan perangkat elektronik, seperti telepon pintar. 

Berbagai macam cara juga mesti dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran jarak jauh. Jika siswa mampu belajar dengan baik maka negara dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peran orang tua untuk membimbing dan mengawasi anak pada proses pembelajaran sangatlah penting. Tidak jarang para orang tua juga harus turut serta belajar dan membantu mengerjakan tugas bersama anak-anaknya.

Fasilitas pendukung pembelajaran yang masih belum memadai menjadi kendala yang sangat besar dalam proses pembelajaran jarak jauh saat ini. Oleh karena itu, kelengkapan fasilitas dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran jarak jauh. Hasil belajar siswa pun menjadi risiko yang akan didapatkan. Dengan adanya upaya maupun dukungan dari pemerintah, guru, dan orang tua diharapkan proses pembelajaran jarak jauh ini dapat berjalan dengan baik dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun