Mohon tunggu...
qoem ahmad
qoem ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - amatir documentary

Pembelajar, pembaca dan pendengar yang baik; Lagi belajar nulis, terimakasih jika berkenan memberi masukan dan kritik agar bisa lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Syibli-Zainal: Menang Pilkada Polman, tak Cukup dengan "Amin"

13 September 2024   21:13 Diperbarui: 13 September 2024   21:15 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tim media Pasti

Kemenangan pasangan KH Sybli dan Zainal Abidin dalam Pilkada Polman 2024 tidak akan tercapai hanya dengan doa dan harapan, meskipun elemen spiritual memiliki tempat penting dalam kampanye mereka. Seperti dalam setiap kontestasi politik, kerja keras dan strategi yang terukur menjadi kunci utama. Mereka perlu menyusun langkah-langkah yang sistematis dan berbasis data untuk memaksimalkan peluang kemenangan.

Pertama, kerja tim harus lebih dari sekadar formalitas. Tim kampanye KH Sybli-Zainal harus mampu berkolaborasi secara efektif, menyusun strategi yang terintegrasi antara komunikasi politik, penggalangan massa, hingga pengelolaan opini publik. Dengan menghadapi kompetisi ketat dari pasangan lain seperti Dirga-Iskandar dan Aji Assul-Andi Nursami, diperlukan koordinasi yang rapi di lapangan agar pesan-pesan kampanye mereka tersampaikan dengan baik ke berbagai segmen pemilih.

Kedua, strategi kemenangan harus berbasis riset dan pemetaan politik yang mendalam. Tim Sybli-Zainal harus fokus pada kantong-kantong pemilih strategis, seperti wilayah pedesaan dan semi-urban yang mungkin lebih mudah dijangkau melalui isu-isu lokal yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari. Mereka juga harus mampu membaca perubahan preferensi pemilih, terutama generasi muda yang cenderung lebih kritis dan menginginkan inovasi seperti digitalisasi dan pembangunan infrastruktur yang merata, sebagaimana telah diangkat Zainal dalam visinya.

Ketiga, kampanye harus digerakkan secara sistematis. Ini berarti segala aktivitas, mulai dari turun ke lapangan, pengelolaan media sosial, hingga interaksi dengan tokoh-tokoh masyarakat, harus terencana dan disusun dalam kerangka waktu yang jelas. Melakukan mobilisasi dukungan bukan hanya soal mengumpulkan massa dalam jumlah besar, tetapi bagaimana membangun kedekatan dengan pemilih secara berkelanjutan. Pendekatan dari pintu ke pintu, diskusi komunitas, serta keterlibatan langsung dalam solusi permasalahan lokal seperti yang dilakukan Zainal dalam masalah pasar dan pengelolaan sampah, dapat menjadi alat kampanye yang sangat efektif.

Akhirnya, doa memang penting, tetapi kemenangan dalam politik memerlukan kerja nyata yang konsisten. Tim Sybli-Zainal harus mampu menyeimbangkan aspek spiritual dengan tindakan nyata, serta menyelaraskan visi mereka dengan kebutuhan masyarakat Polman. Dengan perencanaan yang matang, kerja tim yang solid, dan strategi yang terukur, mereka memiliki peluang untuk menang dan membawa perubahan yang diinginkan oleh warga Polman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun