Dalam Pilkada Kabupaten Polman 2024, KH Sybli Sahabuddin yang berpasangan dengan Zainal Abidin menghadapi tantangan besar dalam upaya meraih kemenangan. Dengan dukungan dari Partai PKB dan Gelora, pasangan ini mengemas 36.227 suara sah, jauh tertinggal dibandingkan tiga pasangan lainnya.Â
Di antara mereka, pasangan Bebas Manggazali-Siti Rahmawati menjadi kompetitor terkuat dengan perolehan suara sah 101.040, didukung oleh lima partai besar seperti Gerindra, PAN, PDIP, PPP, dan Hanura.Pasangan Dirga-Iskandar, meskipun menduduki posisi kedua dengan 73.666 suara sah, memiliki basis kuat dari partai seperti Nasdem dan Demokrat. Sementara itu, pasangan H. Samsul Mahmud-Nursami Masdar, dengan dukungan Golkar, Perindo, dan PBB, juga berada dalam kompetisi ketat dengan perolehan suara 58.761.
KH Sybli dan Zainal Abidin yang membawa tagline "Pasti" harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan popularitas dan daya tarik mereka di mata pemilih. Mereka perlu memperluas basis dukungan di luar PKB dan Gelora, terutama mengingat partai-partai ini tidak memiliki basis suara sebesar koalisi lawan mereka. Strategi kampanye yang lebih terfokus, penguatan isu-isu lokal, serta sinergi yang kuat dengan komunitas kunci seperti di Wonomulyo mungkin menjadi kunci untuk meningkatkan elektabilitas mereka.
Selain itu, kemampuan pasangan ini untuk menarik pemilih dari partai-partai lain atau pemilih yang belum memutuskan akan sangat menentukan. Dengan peta politik yang terlihat didominasi oleh pasangan-pasangan dengan dukungan lebih luas, KH Sybli-Zainal Abidin membutuhkan langkah-langkah terobosan yang signifikan jika ingin mengejar ketertinggalan dan benar-benar mewujudkan tagline "Pasti (menang)."
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H