Mohon tunggu...
qoem ahmad
qoem ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - amatir documentary

Pembelajar, pembaca dan pendengar yang baik; Lagi belajar nulis, terimakasih jika berkenan memberi masukan dan kritik agar bisa lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menyambut Era Baru di Polewali Mandar

4 September 2024   22:15 Diperbarui: 4 September 2024   22:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan K.H. Sybli Sahabuddin di sulbar.tribunnews.com menawarkan visi yang relevan untuk masa depan Polewali Mandar, terutama dalam merespons kebutuhan generasi milenial dan Gen Z. 

Dengan menciptakan inkubasi startup dan co-working space, Annangguru Sybli, calon Bupati Polman yang berpasangan dengan Zainal Abidin ini membuka jalan bagi kaum muda untuk terlibat dalam ekonomi digital dan dunia kreatif. Menginisiasi pertanian modern melalui teknologi dan program padat karya berbasis desa menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Beasiswa dan pelatihan kerja juga memperkuat dedikasinya dalam mempersiapkan generasi penerus.

Visi ini merupakan satu langkah strategis dalam menjadikan Polewali Mandar lebih maju dan berdaya saing di era digital. Program-program yang diusulkan tidak hanya memberikan peluang kerja baru tetapi juga mendorong inovasi lokal. Rangkaian program ini menunjukkan bahwa kunci kemajuan daerah terletak pada pemberdayaan generasi muda, ini adalah arah yang sangat positif untuk Polewali Mandar. Dan tentu bukan tanpa tantangan.

  • Ketersediaan Sumber Daya: Membangun inkubasi startup, co-working space, dan program pelatihan membutuhkan dana, tenaga ahli, dan infrastruktur yang memadai. Tanpa dukungan anggaran dan sumber daya manusia yang cukup, program ini bisa sulit terealisasi.
  • Penerimaan Masyarakat: Tidak semua orang mungkin langsung menerima perubahan menuju digitalisasi atau modernisasi pertanian. Ada risiko resistensi dari masyarakat yang terbiasa dengan metode tradisional.
  • Keberlanjutan Program: Setelah program dimulai, memastikan kelanjutan dan perkembangan berkelanjutan menjadi tantangan. Ini termasuk memastikan bahwa co-working spaces dan inkubator startup terus berfungsi dan menghasilkan manfaat jangka panjang.
  • Keterlibatan Pemuda: Memotivasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam program-program ini adalah kunci, namun juga sulit. Perlu ada strategi komunikasi yang efektif dan relevan dengan mereka untuk menarik minat dan partisipasi.

Jika tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan strategi yang matang dan pelaksanaan yang efektif, program-program ini memiliki potensi besar untuk mengubah Polewali Mandar menjadi daerah yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun