Mohon tunggu...
qoem ahmad
qoem ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - amatir documentary

Pembelajar, pembaca dan pendengar yang baik; Lagi belajar nulis, terimakasih jika berkenan memberi masukan dan kritik agar bisa lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ngemis di Mana, Bu?

17 Januari 2018   13:38 Diperbarui: 17 Januari 2018   13:55 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Berdirilah disitu, bungkukkan punggungmu, ulurkan tanganmu dengan hati hati agar orang lain melihatmu begitu lemah dan mengasihimu dengan selembar rupiah."

Tetiba ingatanku memasuki labirin waktu yang tak berujung, bertandan ke rumah mungil, berdinding hijau langit dari tembok yang diselimuti berkaleng kaleng cat, menyapa ibu yang sedang tertidur pulas beralaskan sajadah merah, mukena masih menempel di wajah putihnya, menutupi larik larik rambut yang telah berubah rasa. 

Detak dentang jarum jam menggema berirama berputar meninggalkan masa lalu menjemput subuh, hanya itu yang terdengar, pulas, pikirku: Ibu kecapaian setelah ibadah malam.

Dan seorang wanita berumur ibuku tanpa cahaya pada wajahnya, kulitnya keriput, berkerudung hitam, gaun hitam di bawah terik matahari pagi, kini berdiri tepat di depan mataku, mengulurkan tangan berharap asih; 

Apa kabar ibu? 

Masihkah surga dititipkan di bawah telapak kakimu? 

Kenapa anakmu begitu bengis meninggalkanmu mengemis recehan dekil tanpa simpati di tengah kerumunan manusia?

Dimanakah anak anakmu ibu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun