Mohon tunggu...
qoem ahmad
qoem ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - amatir documentary

Pembelajar, pembaca dan pendengar yang baik; Lagi belajar nulis, terimakasih jika berkenan memberi masukan dan kritik agar bisa lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] O Manungso

12 Desember 2016   03:43 Diperbarui: 12 Desember 2016   04:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

What's the human?

O gubahan hidup, ijinkan aq menghujanimu dengan seribu satu syair puisi satir dari gambar lukis berjuta kisah realis yang disepuh sepi serpih tinta cair cat generasi milenial oleh perupa ompong pemilik ribuan ulat mengeram pada gusinya

O buah hidup, relakah kau aq belai dengan triliun peti kemas bait kata suci demi langgeng baris tapak kaki melangkah menuju kota imajinasi warga urban yang tersiksa karena label harga barang pokok tak pernah memuaskan orgasme ruhani jiwa jiwa kering

O paras hidup, maukah kau mendengarkan irisan tembang pengusik birahi kiyai kiyai muda labil yang dinyanyikan milyaran sel telur kala sedang mengayun langkah ngesot dengan riak gelombang suara sopran yang terjepit tapi berhasil membangkitkan gairah yang terkebiri oleh ketamakan dan suramnya penjara masa

O manungso

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun