Mohon tunggu...
Qodri Attambunny
Qodri Attambunny Mohon Tunggu... Lainnya - Calon sarjana

Masih menuntut ilmu di STIBA ARRAAYAH fakultas PBA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Dakwah Digital di Masa Pandemi

22 Desember 2020   17:05 Diperbarui: 22 Desember 2020   17:50 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Oleh: Qodri Ramadhan

Masa pandemi covid 19 masih juga belum meredah sampai saat ini, hampir semua aktivitas dilakukan dari rumah, para pekerja banyak yang di PHK karena banyak pabrik-pabrik yang bangkrut dan para pelajar tidak dapat belajar tatap muka karena sekolah-sekolah mereka ditutup, meskipun demikian di era teknologi seperti zaman ini tidak menghambat bagi kita untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebelum pandemi, apalagi dengan dakwah sekarang kita sangat mudah untuk menyampaikan pesan-pesan agama lewat digital dengan sosial media, maka masyarakat hanya butuh jaringan untuk mengambil ilmu dan pesan-pesan agama dengan cepat.

Generasi milenial sekarang ini sangat membutuhkan sekali dakwah yang harus masuk ke ruang lingkup media digital mereka, dikarenakan banyak paham radikalisme, liberalisme, sekulerisme, dan masih banyak lagi paham-paham sesat yang telah masuk ke jejaring sosial mereka, maka dari itu dibutuhkan counter untuk melawan paham-paham sesat tersebut.

Perkembangan digital dan eksistensi dakwah apabila keduanya dipadukan akan menghasilkan potensi yang sangat besar, karena dakwah tidak hanya berceramah di atas mimbar saja, tetapi bisa dengan memposting kata-kata kebaikan lewat media sosial. Bahkan ceramah yang di atas mimbar bisa direkam dan dapat dishare lebih luas. Dan dakwah ini bisa di lakukan dengan perantara media seperti facebook, whatsapp, instagram, youtube, dan masih banyak media yang lainnya.

Masa pandemi ini banyak larangan untuk berkerumunan, apalagi untuk membuat majelis ta'lim, maka dengan adanya digital di era saat ini itu adalah sebuah nikmat besar dari Allah subhaanahu wa ta'ala. Tidak perlu untuk bekumpul tapi cukup dengan jaringan kita dapat berkumpul secara digital dengan menggunakan zoom atau live stream.

Pada dakwah digital ini juga harus dibutuhkan kreativitas dalam mengedit foto atau video, dan ini ada pada dakwah visual, supaya semua kalangan masyarakat dapat tertarik  dan tidak merasa bosan dalam menyimak dakwah visual tersebut. Sebagai dai harus memperhatikan penyesuaian level pemahaman pada masyarakat, sebagai contoh untuk kalangan anak-anak membutuhkan dakwah visual yang berupa gambar-gambar yang berwarna-warni atau kartun anak kecil misalnya, dan pada kalangan dewasa cukup dengan gambar ilustrasi-ilustrasi kehidupan.

Sudah sebagaimana mestinya kita umat muslim untuk menyampaikan risalah para nabi dan itu memang sudah menjadi tugas kita semua untuk saling menasehati dalam kebaikan. Apalagi era digital sekarang ini semua sudah menjadi lebih mudah dan cepat, maka kita tidak boleh menggunakan dengan sesuatu hal yang negatif, tapi dengan dengan kemudahan yang kita miliki sekarang harus kita manfaatkan sebagaimana mestinya yaitu seperti dakwah digital.

referensi:

IAIN Surakarta

Kompasiana

Republika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun