Mohon tunggu...
QLUE BINGUNG
QLUE BINGUNG Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mendukung Teman Ahok untuk Memberi Hukuman Menyakitkan pada Parpol di Jakarta

9 Maret 2016   07:04 Diperbarui: 9 Maret 2016   08:19 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernahkah anda merasa disakiti oleh tindakan atau tingkah laku sebagian besar anggota Parpol, yang setelah dipilih kita sebagai anggota legislatif, tindakan atau tingkah laku mereka berubah 180 derajat dari janji waktu kampanye?. Anggota parpol dan parpol nya ini setali tiga uang. Sama persis tidak ada bedanya.

Jika Anda tidak ingat, nih daftarnya waktu kampanye:
- Berjanji mensejahterakan rakyat, kenyataan nya: korupsi untuk kepentingan dirinya dan kelanggengan partainya.
- Berjanji mendengarkan keinginan rakyatnya, kenyataannya: mendengar dan mengikuti keinginan partainya yang merugikan rakyat, dengan argumen yang sangat menyesatkan akal sehat.
- Berjanji memberantas korupsi, kenyataannya: proposal undang undang untuk melemahkan KPK.
- Berjanji melindungi, kenyataannya: membogem staff nya atau asisten pembantu rumah tangga nya, dll
Tidak sanggup lagi saya tulis kan lebih lanjut tingkah laku/ tindakan mereka yang mengecewakan dan menyakitkan. Yang hanya akan semakin menambah kekesalan hati yang semakin tinggi menumpuk melebihi gunung Everest, sehingga rasanya pingin bertapa saja di pegununugan daripada melihat tingkah laku mereka.

Pernahkah parpolnya secara terang terangan mengutuk dan mengambil tindakan keras terhadap anggotanya?. Tidak pernah. Malahan mantan koruptor saja direkrut jadi anggota partai. Mau dibawa kemana negara ini oleh parpol amburadul begini?

Sampai mulut ini kering, memberikan kritikan untuk mereka, mulai dari yang halus sampai yang paling kasar sekalipun, tidak ada efek nya. Muka mereka tebal nya melebihi kulit badak, bahkan tebalnya melebihi tebal dinding tembok besar Tiongkok.

Tidak ada satu cara pun yang efektif untuk menyadarkan mereka. Tapi, saat ini ada cara untuk bisa memberi mereka sedikit pelajaran pahit, bahwa kita bisa menghukum parpol yang sudah mengecewakan pemilihnya. Cara yang paling menyakit kan parpol di Jakarta, adalah dengan mendukung gerakan teman Ahok, untuk meng-gol kan Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen. Dengan memotong cengkraman tangan parpol di Jakarta untuk menentukan calon gubernur (yang pastinya akan lebih membela partai yang mencalonkan mereka), akan membuat parpol tidur tak nyentak, makan tak enak, karena jika yang terpilih nanti adalah calon gubernur independen, dapat menghindari campur tangan partai untuk menggarap anggaran (yang notabene, bakal dikorupsi), dan mempengaruhi keputusan/tindakan gubernur dalam melaksanakan tugasnya.

Mendukung teman Ahok, hingga Ahok lolos untuk mengikuti pilkada DKI Jakarta saja, adalah hukuman pertama yang sudah sangat menyakiti parpol. Untuk menyatakan suatu sikap, bahwa kita sudah muak dan muntah dengan ke-aroganan parpol. Bahwa pemilih sekarang bisa dan dapat menghukum parpol agar mereka berubah untuk lebih memikirkan kepentingan pemilihnya.

Ok lah, mungkin saja saya akan memilih atau bisa juga tidak memilih Ahok sebagai gubernur. Tetapi jika saat masa kampanye, parpol masih menggunakan cara kampanye yang tidak bermoral, black campaign. Tanpa memberikan program, visi dan misinya secara detail time frame nya, maka saya akan memberikan hukuman kedua, yaitu memilih Ahok waktu pencoblosan. Agar parpol merasakan juga sakitnya yang telah dirasakan selama ini oleh pemilihnya.

Parpol mau marah? silahkan. Toh selama ini hanya janji manis, jarang di wujudkan. Mau senewen hingga menyatakan partai yang mendirikan negara? Belajar sejarah dulu lah.

Ada yang bilang, Ahok kasar, tidak sopan? tidak cocok jadi pemimpin. Emangnya gue pikirin? Ahok marah/kasar bukan kepada saya, tapi pada orang yang tidak becus kerja nya melayani rakyat, yang korupsi anggaran, agar pelayanan lebih baik dan anggaran bisa maksimun untuk kepentingan rakyat Jakarta. Jika marah/kasar untu kebaikan tidak boleh dilakukan, apakah harus dengan lemah lembut? Ingat saja, mereka sopan, tapi sudah tidak punya urat malu lagi.

Atau, perlu kah kita beri hukuman yang paling menyakitkan untuk parpol? Ayo, calonkan Presiden RI melalui jalur independen.

SEKIAN.
Selamat Liburan dan menikmati Gerhana matahari total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun