Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ungu

31 Maret 2024   21:28 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merah muda
Biru
Mereka bersatu bersama
Menciptakan warna baru

Ungu

Ungu, dengan cahaya terangnya
Menyinari gelapnya dalam laut
Terbang bersama
Ke permukaan laut

Warna yang tidak pernah dilihat itu menggucang dunia
Dunia membencinya
Dunia ingih membunuhnya
Warna itu mengguncang dunia

Tapi Ungu tak peduli
Ia tetap terbang terus keatas meninggalkan bumi
Tak memperdulikan apa kata dunia
Bak kembang api yang terus bersinar di tengah gelapnya dunia

Sang ungu menjadi satu-satunya warna yang bersinar diantara banyaknya bintang
Bintang-bintang mengutuk ungu
Tidak ada bintang yang suka atas keberadaan warna di alam semesta ini
Gelapnya alam semesta tak membutuhkan cahaya dari ungu

Tapi Ungu tak peduli
Ia tetap bersinar
dan sinarnya menyebar ke seluruh penjuru semesta ini
Biarkan sang ungu berkobar

Ungu terus menari sendiri
Meskipun tariannya menghancurkan raya
Meskipun tariannya menguras tenaga
Ungu akan terus berdiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun