Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi dari Jantung untuk si Landak (1)

30 Januari 2024   20:29 Diperbarui: 1 Februari 2024   19:03 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana keadilan itu?
Kenapa durimu hanya menyakiti yang disekitarmu?
Kenapa jantungku dapat tertusuk oleh durimu
Sedangkan durimulah yang melindungi jantungmu

Saat aku bertemu denganmu saat itu
Seharusnya sudah kucabut saja seluruh durimu
Namun apa gunanya?
Nanti kau akan mati tanpaku

Tapi apakah penting jika kau hidup atau mati?
Makhluk sepertimu tidak akan ada yang mengenang kematiannya
Tidak akan ada orang yang membacakan pujian-pujian untukmu
Tidak akan ada sesembahan untukmu
Mayatmu tidak akan dikubur
Mayatmu hanya akan mati dimakan oleh burung bangkai

Burung bangkai yang busuk menunggu
Menunggumu untuk menyerah dan terbaring
dan setelah kau mati
Mereka akan mengoyak-ngoyak tubuhmu
Dimulai dari dagingmu
Lalu jantungmu

Kau akan mati tanpaku
Jadi tetaplah berada di jantungku

- puisi bersambung - Landak (1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun