Mohon tunggu...
Wahyudin
Wahyudin Mohon Tunggu... Editor - Menjadi seorang jurnalis dan sekaligus penulis adalah cita-cita yang mulia bagi saya, dan saya bangga bisa memberikan informasi kepada publik dengan berimbang dan terpercaya dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu memberikan dan menyajikan berita-berita yang akurat, tanjam dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Covid-19, Lapas Kelas 1 Tangerang Produksi Masker

28 Maret 2020   14:32 Diperbarui: 28 Maret 2020   14:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang -- Di tengah merebaknya Virus Corona, saat ini Indonesia dalam kondisi kelangkaan masker. Kelangkaan masker membuat warga binaan Lapas Kelas 1 Tangerang berinisiatif menciptakan masker sendiri berbahan kain agar lebih ekonomis dan bisa dipakai ulang. Mereka membuat masker sendiri demi memutus mata rantai virus corona Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah. Proses produksi bahkan sudah dilakukan sejak Kamis (26/03) dan sudah produksi sebanyak 450 pcs.

Untuk produksi saat ini hanya untuk internal, dibagikan kepada petugas dan warga binaan saja, namun kedepannya jika ada pesanan dari pihak luar kami usahakan bisa diproduksi untuk diperjualbelikan masker hasil karya WBP Lapas Kelas 1 Tangerang ini. 

Dengan adanya kegiatan ini, selain demi menjaga dan mencegah penyebaran Virus Corona kami juga berharap warga binaan memang selalu produktif dan berguna bagi masyarakat, tegas Kepala Lembaga Pemasyarakatan Lapas Kelas 1 Tangerang Jumadi, Sabtu (28/3/2020).

Produksi masker ini dilakukan, karena kelangkaan masker di Kota Tangerang. Hampir semua apotek saat virus ini pertama kali diketahui sudah masuk Indonesia, stoknya menipis dan bahkan tidak ada. 

Untuk itu, warga binaan diajak berkarya dengan membuat masker. Jumlah pekerja awal hanya sebanyak 3 orang, namun sekarang ditambah menjadi 10 orang dengan mengharapkan produktifitas tinggi mencapai hasil pembuatan sebanyak 1000 pcs masker per hari, ucapnya.(why).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun