Mohon tunggu...
Qisthi
Qisthi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

biarkan mengalir saja...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bla Bla Bla ...

14 Februari 2019   12:34 Diperbarui: 14 Februari 2019   12:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurasa tak ada salahnya
lebih banyak mendengar.
Lagipula telingaku memang dua,
boleh jadi itulah alasannya.
Sore kemarin, kebetulan sekali
seseorang menggumamkan sesuatu,
yang selama ini berdengung.
Nak, kepala dua bukan berarti
kau sudah cukup akal.
Boleh jadi kau ini hanya
tumbuh besar saja.
Hanya kian menua.
Satu, dua, tiga kali
hingga aku bosan mengingatnya.
Segala sesuatu seolah
sudah ada cap pabriknya.
Begitulah kata suara-suara,
di luar kepalaku.

Katanya, bagaimanapun juga,
ikan sarden tetaplah ikan sarden
meski ia dalam kaleng.
Aku terbiasa mendengar
untuk lebih mengerti,
diam sambil meresapi.
Lalu kupikir, ada benarnya,
bahkan boleh jadi aku
tak lebih mengerti.
Tak punya kuasa
atas badan sendiri.
Namun, belakangan
khalayak makin pandai menduga.
Lebih mahir mencibir,
tapi sering lupa berkaca.
Ah sudahlah, harusnya aku tak mendengar,
suara-suara di luar kepala.

// 11.55 pm //
Kamis, 14 Februari 
Magelang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun