Penulis : Â Qismila Uswatun Hasanah, Dwi Cahaya Nurani
Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun peradaban suatu bangsa. Di era digital saat ini, pendidikan menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang untuk berkembang. Transformasi teknologi yang pesat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Implementasi teknologi dalam pembelajaran menciptakan metode-metode baru yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh, akses yang lebih luas, serta personalisasi materi pembelajaran. Namun, tantangan dalam kualitas pendidikan masih menjadi perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tantangan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Berdasarkan PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam tiga bidang utama yang diuji: literasi membaca, matematika, dan sains. Skor rata-rata literasi membaca Indonesia adalah 371, sementara rata-rata OECD adalah 487. Dalam bidang matematika, skor Indonesia adalah 379, di bawah rata-rata OECD 489, dan dalam sains, Indonesia memperoleh skor 396, lebih rendah dari rata-rata OECD 489. Data ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih membutuhkan perbaikan untuk mencapai standar internasional.
Tantangan lainnya adalah ketimpangan akses pendidikan. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2021 terdapat ketimpangan yang cukup besar antara pendidikan di wilayah perkotaan dan pedesaan. Rasio partisipasi sekolah untuk anak usia 7-15 tahun di perkotaan mencapai 98%, sedangkan di pedesaan hanya 95%. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak di wilayah pedesaan masih kesulitan mengakses pendidikan yang berkualitas.
Peluang Digitalisasi Pendidikan
Meskipun tantangan kualitas pendidikan masih signifikan, era digital juga membuka peluang besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, salah satunya melalui platform "Rumah Belajar". Platform ini menyediakan bahan ajar digital dan latihan soal yang bisa diakses oleh siswa di seluruh Indonesia. Hingga tahun 2022, lebih dari 4 juta pengguna telah memanfaatkan platform ini, dengan konten yang mencakup berbagai jenjang pendidikan.
Selain itu, program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud juga mendukung transformasi pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, guru didorong untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mengajar, memanfaatkan teknologi seperti Canva, Google Classroom, dan aplikasi digital lainnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kemendikbud pada 2021, sekitar 80% guru yang mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital melaporkan peningkatan motivasi belajar siswa.
Transformasi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Pemerintah Indonesia juga telah menginisiasi perubahan kurikulum yang lebih adaptif dengan kebutuhan zaman melalui Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini berfokus pada pengembangan Profil Pelajar Pancasila, yang tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian akademis, tetapi juga pengembangan karakter, kecakapan hidup, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Teknologi pendidikan (EdTech) semakin banyak digunakan di sekolah-sekolah untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Aplikasi Ruang Guru, misalnya, telah digunakan oleh lebih dari 22 juta siswa di Indonesia dan menawarkan pembelajaran yang dipersonalisasi dengan bantuan video interaktif dan bimbingan langsung dari guru online. Studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan platform EdTech mengalami peningkatan 21% dalam hasil ujian mereka dibandingkan siswa yang tidak menggunakannya.