Pilkada 2024 di Indonesia diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,87 triliun untuk pemilu, yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan PDB, dengan konsumsi lembaga non-profit diperkirakan meningkat hingga 6,57%1. Namun, ketidakstabilan politik akibat revisi UU Pilkada dapat menciptakan ketidakpastian bagi investor, yang berpotensi menghambat investasi asing.
Di sisi lain, Pilkada juga dapat memperkuat konsumsi di sektor-sektor seperti makanan, transportasi, dan jasa3. Kegiatan kampanye dan pemilihan umum dapat memicu perputaran uang yang positif dalam perekonomian lokal.
Namun, tantangan tetap ada. Ketidakpastian politik sering kali membuat investor ragu untuk berinvestasi, terutama jika hasil pemilu tidak sesuai harapan pasar. Oleh karena itu, stabilitas politik sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor.
Mahasiswa dan masyarakat sipil juga berperan penting dalam mengawal proses demokrasi ini. Diskusi dan aksi sosial dapat meningkatkan kesadaran akan dampak ekonomi dari Pilkada.
Secara keseluruhan, meskipun ada potensi pertumbuhan ekonomi dari Pilkada 2024, tantangan politik yang ada harus dikelola dengan baik agar manfaat ekonomi dapat direalisasikan secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H