Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara. Sebagai negara dengan predikat negara berkembang, Indonesia perlu memperhatikan keberjalanan kegiatan pendidikan untuk menunjang kualitas sumber daya manusia penduduknya. Namun, implementasi pendidikan di Indonesia belum tersebar secara merata, salah satu faktor utama penyebab hal tersebut adalah adanya disparitas gender atau kesenjangan gender. Disparitas gender masih banyak ditemui di belahan wilayah Indonesia, utamanya yang berada di daerah pedesaan yang masih kental akan tradisi dan juga kepercayaan nenek moyang (Nasrulloh dan Hidayat, 2022). Sebagai contoh, di Jawa Tengah kaum perempuan seringkali dipandang remeh, bahwasanya perempuan tidak diperkenankan menempuh pendidikan tinggi, karena tugas utamanya adalah mengurusi dapur dan rumah tangga.
Pada hakikatnya, perempuan yang mendapatkan pendidikan layak, akan memiliki pola pikir yang lebih cerdas dan berorientasi ke depan. Dengan begini, anak-anak mereka akan mencontoh perangai apa yang ibunya lakukan, sehingga sang anak akan memiliki pengetahuan kognitif dan berkarakter cerdas. Padahal di dalam Undang-Undang dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dijelaskan bahwasanya seluruh komponenn bangsa Indonesia berhak dan layak untuk mendapatkan pendidikan, sehingga konsep kultural yang melibatkan kesenjangan gender perlu dihilangkan, sehingga kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat secara signifikan (Mareta, 2016).
Salah satu upaya praktis yang dapat ditempuh untuk meminimalisir disparitas gender adalah dengan menerapkan pendidikan berbasis kesetaraan gender pada setiap unsur pendidikan, baik formal maupun non formal. Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu betapa pentingnya kesetaraan gender dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depannya. Selain itu, pemerintah hendaknya melakukan sosialisasi terhadap masyarakat melalui kelembagaan di daerahnya masing-masing  terkait kesetaraan gender. Pemerintah juga bisa membuat kursus-kursus pelatihan kepada perempuan sebagai bekal untuk dapat mencari pekerjaan atau sekedar menambah pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H