Mohon tunggu...
Qintana Venyrusha Azza Herwaha
Qintana Venyrusha Azza Herwaha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

warm and traveller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Mencintai Diri Sendiri di Era Gempuran Insecurity

19 September 2022   10:28 Diperbarui: 19 September 2022   10:43 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini menjadikan penampilan adalah hal yang seakan-akan harus diperhatikan nomor satu. Dibuktikan dengan contoh bertebarannya iklan lowongan pekerjaan yang kebanyakan kini mencantumkan salah satu syarat "berpenampilan menarik" di bagian poinnya. 

Selain itu bermunculan kalimat yang sering disuarakan para remaja misalnya "ga goodlooking ga dilirik".

Sayangnya kata ''berpenampilan menarik" ini masih banyak disalahartikan. Standar kecantikan menggiring orang-orang untuk menampakkan diri sesuai standar tersebut. Padahal berpakaian rapi tidak kusut, wangi, ramah, menjaga sikap, mengenakan pakaian yang sopan juga bagian dari berpenampilan menarik yang sering dilewatkan.

Standar kecantikan dan ketampanan yang terbentuk dari pandangan masyarakat dan pengaruh media iklan kecantikan, publik figur yang secara visual sering kita lihat dan tuntutan dalam beberapa aspek membuat kita menggambarkan standar kecantikan itu sendiri yang sebenarnya tidak ada. Kulit putih, mata belok, hidung mancung, rambut lurus, dan badan langsing menjadi tetapan untuk mengukur kecantikan dan ketampanan seseorang.

 Apabila standar ini tidak terpenuhi tak jarang orang tersebut akan mendapatkan body shaming. body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari bentuk, ukuran, atau penampilan fisik orang lain dengan cara yang negatif (Chaplin, 2005 dalam Rachmah & Baharuddin, 2019). 

Kalimat yang sering kita jumpai contohnya "ih kok kamu gendutan", "banyak jerawatnya", "dekil banget", "kurus kaya cacing" dan masih banyak lagi.

Dampak body shaming ini cukup berbahaya misalnya dapat menimbulkan rasa insecure. Insecure adalah rasa tidak aman, atau rasa takut yang disebabkan oleh ketidakpuasan dan ketidakyakinan akan kapasitas diri sendiri (Mu'awwanah, 2017).

 Lalu apa saja hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri? diantara tipsnya sebagai berikut.

1. Lebih mengenal diri sendiri

Dengan ini kita akan tau bahwa semua orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Orang yang kita lihat cantik dan tampan sekalipun mereka juga memiliki kekurangan yang kita tidak mengerti. Boleh saja kita kurang beruntung dalam penampilan akan tetapi kita beruntung punya teman yang baik, keluarga yang penuh cinta kasih, punya kemampuan yang jarang dimiliki oleh orang lain, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun