Mohon tunggu...
qidiq
qidiq Mohon Tunggu... wiraswasta -

"apa yang aku tulis adalah yang pernah membiru dalam hatiku"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Langit Melukiskan Cinta

18 November 2014   01:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14162218991566421164

foto:klik

Senja itu mulai merajuk menjadi tua
Matahari yang merendah jadi pertanda
Berganti nyanyi kidung gelap
Dalam secarik syair awan beradu

Tak tahu kemana mereka bersembunyi
Seikat cahaya yang tadi menggumulku
Dalam separuh waktu berputar
Dengan cinta dan marahnya

Tak ada yang beda
Angkasa mewarnai mata dengan coretan bintang
Walaupun awan terkadang sombong menghadang
Atau langit sedang tak mau berbagi cerita?

Biarkan…
Nanti juga kembali…

Langit bukan miliku
Langit milik hujan
Langit rumah sang awan
Langit istana dewi bulan
Aku hanya menitipkan lukisan cinta tanpa meninggalkan luka

Aku bercerita tanpa ada menyela
Aku bernyanyi tanpa nada duri
Disana memori tertitipkan indah

Seperti kanvas tanpa ujung
Rasa terimaji tanpa patahan ruas
Sketsa bintang memberi hidup pada naluri
Memberi terang ditiap celah warna kusam

Aku hanya mampu menghiasmu
Mengabadikn lukisan cinta
Sampai kapan…
Entahlah…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun