Mohon tunggu...
Andi Zulkifli Nurdin
Andi Zulkifli Nurdin Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara yang hobby Ngeblog

Seorang Abdi Negara yang berprofesi sebagai PNS. Mencoba untuk tetap eksis menulis sebagai sarana berbagi dan menjalin persahabatan. Sekarang aktif di Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sulsel

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Danau Tempe, Danauku Sayang Danauku Malang

9 Mei 2010   12:53 Diperbarui: 27 April 2020   16:37 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makassar.tribunnews.com

Danau Tempe yang terletak diantara tiga kabupaten (Soppeng,Wajo,Sengkang) sekarang sedang mengalami pendangkalan. Selama ini upaya untuk mencegah terjadinya proses pendangkalan selalu dilakukan. Namun terbentur koordinasi lintas sektoral yang rumit antara tiga pemerintah kabupaten tersebut diatas. Masing-masing daerah mempunyai kepentingan yang strategis dan tidak ada yang mau mengalah. Padahal danau ini merupakan tempat mata pencaharian warga sekitar. 

Di Kabupaten Soppeng, setiap tahunnya lahan (palawang) akan dilelang kepada masyarakat. Pemenang lelang akan berhak mengelola lahan tersebut serta mengambil hasil ikan. Sedangkan pada masa tertentu diberikan juga kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk mengambil ikan. Sistim ini sudah berlaku sejak zaman Belanda. Akibat dari pendangkalan ini lahan untuk pengembangan ikan juga semakin sempit. Ikan-ikan pun sulit untuk berkembang lebih baik. Otomatis pendapatan warga juga menjadi menurun.

Egoisme masing-masing daerah hanya mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyatnya. Pendapatan sebagai nelayan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kalau sudah begini masihkah kita saling ngotot-ngototan? Seandainya saja semua pihak yang berkompeten bisa duduk besama membahas persoalan danau tempe tentu akan menghasilkan kebijakan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Danau Tempe juga menyimpan potensi wisata yang bila dikelola dengan baik bisa mendatangkan keuntungan baik bagi pemerintah setempat maupun warga sekitar. Asyik kan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun