Mohon tunggu...
Andi Zulkifli Nurdin
Andi Zulkifli Nurdin Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara yang hobby Ngeblog

Seorang Abdi Negara yang berprofesi sebagai PNS. Mencoba untuk tetap eksis menulis sebagai sarana berbagi dan menjalin persahabatan. Sekarang aktif di Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sulsel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesi yang Semakin Langka

15 Mei 2010   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profesi sebagai tukang jahit sandal/sepatu sudah semakin langka kita temukan. Salah satunya bapak yang setiap harinya mangkal di pusat kota Soppeng ini. Setiap hari dengan tekun memperbaiki sandal maupun sepatu para pelanggannya. Dalam satu hari ada saja pelanggan yang datang membawa order. Dengan tarif 15-20 ribuan setiap pasangnya, pak tua ini bisa mengais rejeki. Sangat disayangkan jika profesi ini harus "punah" karena tidak adanya regenerasi. Apalagi zaman sekarang, mana ada generasi muda yang mau melakoni profesi tersebut. Masuknya produk-produk sekali pakai dengan harga murah menjadikan kita tidak mau pusing jika sandal maupun sepatu rusak. Dalam benak tentu berpikir, kenapa harus repot bawa ke tukang jahit sandal, beli saja lagi yang baru. Sekarang banyak sekali kemudahan-kemudahan yang bisa didapatkan. Tergantung kemampuan dompet masing-masing. Sandal rusak tinggal beli di warung sebelah. Sepatu rusak, tidak usah risau. Datang ke mall semua model tersedia. Pernahkah terpikirkan bahwa segala kemudahan serta fasilitas yang ada justru membawa kita menjadi manusia malas. Waktu serasa semakin sempit. Kita terjebak dalam kemudahan yang membosankan. Tidak ada lagi tantangan hidup. Pak Tua ini adalah contoh manusia langka. Walau umur sudah lanjut, tapi fisik serta tenaga masih prima. Tidak seperti sekarang, masih muda tapi sakit-sakitan. tulisan ini juga dimuat di www.soppengposonline.co.cc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun