Setelah puas cuci mata di Pasar Jengki, satu B (Barito) Barisan Rica Tomat sudah lewat, sekarang giliran memanjakan lidah dengan "kampung tengah". Abjad B berikutnya yaitu Bubur Manado atau lebih populer dengan sebutan Tinutuan. Tempat yang paling asyik untuk makan tinutuan adalah di Kawasan Wisata Makanan Wakeke. Pertama datang, sepanjang jalan tersebut telah berjejeran mobil para pengunjung yang sedang menikmati sarapan tinutuan. Dari pengakuan salah satu pemilik rumah makan, dulunya di kawasan ini hanya satu dua orang yang menjual tinutuan, karena melihat prospeknya bagus maka warga di sekitar juga ikut berjualan. Inilah sekelumit succes story berdirinya kawasan wisata kuliner tersebut. Warga Manado boleh berbangga dengan ini, bayangkan beberapa pejabat penting maupun politisi dari Jakarta setiap kali berkunjung ke Manado selalu menyempatkan datang mencicipi nikmatnya Bubur Manado, Presiden SBY pun pernah singgah di tempat ini. Bahan pembuatan tinutuan boleh dikata sangat sederhana. Bubur beras dicampur dengan sayur sayuran, labu plus milu rebus (jagung). Tapi yang membuat lidah bergoyang adalah bumbu atau makanan pelengkapnya. Ada pake mie basah, tahu, nike (sejenis ikan teri) goreng plus sambal ikan roa dijamin membuat basuar (keringatan) dan selalu ingin nambah terus. Satu lagi yang tergolong unik dari warga Manado pada umumnya yaitu walau menunya sudah komplit atau setara dengan makan siang tapi mereka tetap menganggap masih sarapan (smokol), artinya makan siang tetap wajib dilakukan, he he he bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H