Mohon tunggu...
Qeis Arifin
Qeis Arifin Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Saya ingin terus belajar untuk membantu menjadikan masyarakat yang lebih sehat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menilik Fakta Bentuk Penanganan Gangguan Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus, Bagaimana Pandangan Mahasiswa?

6 Januari 2024   18:58 Diperbarui: 6 Januari 2024   19:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Banyak yang udah sadar tentang gangguan kesehatan mental” (Mahasiswa Universitas X, 20 tahun). Pernyataan mahasiswa ini membawa kepada pertanyaan, apakah kesadaran ini telah didukung oleh kesiapsediaan penanganan gangguan kesehatan mental di lingkungan kampus? Bagaimana seharusnya implementasi bentuk penanganan dan siapa saja yang terlibat didalamnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mahasiswa Universitas X memiliki pandangan terhadap bentuk penanganan gangguan kesehatan mental yang digambarkan dengan pengetahuan, pengalaman, serta persepsi yang dinyatakan langsung oleh mahasiswa itu sendiri.

Kesehatan mental adalah keadaan mental yang sejahtera di mana manusia mampu menangani tekanan dan stres hidup, menyadari kemampuannya dalam belajar dan bekerja dengan baik, serta berkemampuan untuk berkontribusi kepada komunitas. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan membutuhkan penanganan serius, khususnya pada remaja yang berusia lebih dari 15 tahun dan mahasiswa. Kesehatan mental dapat berdampak pada penurunan prestasi akademik dan kualitas hidup serta menyebabkan pengucilan sosial, diskriminasi, hingga stigma yang dapat mempengaruhi kesiapan seseorang untuk mencari bantuan. Di sisi lain, beberapa peneliti berpendapat bahwa mahasiswa belum memiliki kesadaran yang penuh tentang pentingnya membicarakan masalah pribadi kepada orang lain atau melalui bantuan profesional serta kurang familiar dengan keberadaan layanan psikologis. 

Hal ini terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah dkk., 2021, dimana dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya batuan profesional dalam mengatasi masalah psikologis. Banyak mahasiswa masih merasa enggan berbicara tentang masalah pribadi kepada orang yang tidak dikenal, mengkhawatirkan potensi penyebaran informasi dan stigma negatif terkait layanan psikologis. Bahkan beberapa dari mahasiswa masih merasa kurang terkait penyebaran informasi layanan psikologis dan merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diterima di lingkungan kampus.

Sebagian besar responden mahasiswa di universitas X sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait kesehatan mental. Hal tersebut terlihat dari beragam jawaban dari para informan terkait apa yang mereka ketahui secara umum dari gangguan kesehatan mental, jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang umum, gejala gangguan kesehatan mental yang umum, faktor risiko gangguan kesehatan mental yang umum, serta bentuk atau upaya yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan kesehatan mental oleh individu dan di lingkungan kampus.

Sebagian besar responden mahasiswa di universitas X pernah merasakan gangguan kesehatan mental seperti stress, social anxiety, depresi, demotivasi, overthinking, dan mengalami gejala PTSD/Acute Stress Disorder. Biasanya mereka menanganinya secara mandiri karena mereka mengetahui coping stress yang tepat untuk dirinya sendiri, tetapi ada juga yang mendatangi layanan konseling di dalam kampus atau luar kampus.

Sebagian besar responden mahasiswa di Universitas X memiliki persepsi positif terhadap penanganan gangguan kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Persepsi ini timbul didorong oleh maraknya perbincangan tentang isu kesehatan mental yang menghasilkan awareness di kalangan mahasiswa. Adanya keterlibatan yang cukup aktif dari mahasiswa, dosen, organisasi atau himpunan, jurusan, hingga fakultas juga mendukung terbentuknya persepsi positif terhadap penanganan gangguan kesehatan mental di kampus.

Melihat dari urgensi gangguan kesehatan mental pada kalangan usia remaja-dewasa terutama mahasiswa, penanganan gangguan kesehatan mental di lingkungan kampus perlu menjadi salah satu prioritas. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat hasil positif yang menunjukkan seluruh responden mahasiswa di universitas X berpandangan bahwa isu gangguan kesehatan mental merupakan suatu urgensi yang tidak boleh diabaikan dan penting untuk memunculkan awareness di kalangan mahasiswa. Sebagian besar dari mereka telah mengetahui beberapa bentuk upaya penanganan yang sudah ada di universitas X seperti layanan konseling tingkat universitas dan layanan dari Adkesmas BEM di beberapa fakultas. Mereka juga memiliki persepsi yang homogen terkait pentingnya kehadiran bentuk penanganan gangguan kesehatan mental yang optimal di lingkungan kampus. Optimalisasi ini dapat diwujudkan dengan melibatkan berbagai pihak yang meliputi Adkesma BEM tiap fakultas, kemahasiswaan tiap fakultas, dan penanggung jawab tingkat universitas.

Penulis

KELOMPOK 1 - METODE PENELITIAN KUALITATIF C 2023        
Bunga Pramesuari Mei Syara                
Devina Nafis Alodia                        
Dyah Ayu Giandhari                        
Fadilah Martiza Rafa                        
Hanifa Rahmatya Klafinofa                
Latin Vania Nisrina                        
Muhammad Qeis Yahya Arifin        
Nabila Putri Mayshanda

Referensi

WHO (2022) Mental disorders, World Health Organization (WHO). Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders.
Kementerian Kesehatan RI (2018) Laporan Nasional Riskesdas 2018, Sekretariat Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI. Jakarta Pusat: Litbang Kemenkes.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun