Mohon tunggu...
qeisyafaiza
qeisyafaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Semester 5, Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Hobi: Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Siswa Kurang Minat Pelajaran Sejarah !

20 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompasiana.com

Menurut pendapat saya, kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah adalah persoalan yang perlu mendapat perhatian serius, karena pelajaran ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas bangsa, karakter generasi muda, dan kesadaran kolektif tentang sejarah perjuangan dan nilai-nilai kebangsaan. Pelajaran sejarah tidak hanya memberikan pengetahuan tentang masa lalu, tetapi juga mengajarkan pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan untuk menghadapi tantangan masa kini dan membangun masa depan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran sejarah, sehingga perlu dikaji secara mendalam faktor-faktor penyebabnya dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.  

Menurut pengamatan saya, salah satu penyebab utama kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah adalah metode pengajaran yang kurang menarik. Selama ini, pengajaran sejarah cenderung berfokus pada hafalan fakta, angka, dan tanggal, sehingga siswa merasa pelajaran ini monoton dan membosankan. Mereka sering kali sulit memahami relevansi sejarah dengan kehidupan mereka sehari-hari, yang membuat pelajaran ini terkesan hanya sekadar memenuhi kewajiban akademik tanpa ada nilai praktis yang mereka rasakan. Padahal, jika sejarah disampaikan dengan cara yang lebih menarik, seperti melalui narasi yang kuat, visualisasi peristiwa, atau diskusi yang melibatkan analisis kritis, siswa akan lebih mudah tertarik dan memahami esensi dari pelajaran tersebut.  

Riset Ulandari (2015) di salah satu SMA negeri di Kabupaten Solok, menunjukkan bahwa sebanyak 51% siswa mengaku tidak berminat mengikuti pembelajaran Sejarah dan 77% siswa menyatakan tidak aktif dalam pelajaran Sejarah. Rendahnya minat siswa tersebut disebabkan oleh metode pembelajaran Sejarah yang tidak menarik. Selain itu, sering kali figur guru sejarah dianggap kurang profesional dalam mengajar, salah satunya karena masih banyak guru Sejarah yang menyampaikan materi secara textbook, tanpa variasi, monoton, dan membosankan. Hal itu menyebabkan siswa semakin enggan belajar Sejarah.

Selain itu, relevansi materi sejarah yang diajarkan juga menjadi faktor yang memengaruhi minat siswa. Sering kali materi sejarah disampaikan dengan bahasa yang terlalu formal atau kurang kontekstual dengan pengalaman siswa. Mereka tidak dapat menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan realitas kehidupan saat ini, sehingga materi sejarah terasa jauh dari kehidupan mereka. Padahal, dengan menyajikan sejarah melalui sudut pandang yang relevan, seperti dampak sejarah terhadap perkembangan masyarakat modern, nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, atau kaitannya dengan isu-isu global, siswa akan lebih memahami pentingnya pelajaran sejarah.

 Alasan saya berpendapat bahwa kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah disebabkan oleh metode pengajaran dan relevansi materi adalah karena saya melihat bahwa sejarah memiliki potensi besar dalam membentuk karakter dan identitas generasi muda, namun sering kali tidak disampaikan dengan cara yang menarik dan relevan. Berdasarkan pengamatan, pelajaran sejarah cenderung disampaikan dalam bentuk hafalan fakta, tanggal, dan nama-nama tokoh tanpa adanya narasi yang kuat atau konteks yang jelas dengan kehidupan siswa. Hal ini membuat sejarah terkesan membosankan dan tidak memiliki hubungan langsung dengan realitas yang dihadapi siswa sehari-hari.

Saya juga berpendapat demikian karena sejarah sebenarnya memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengajarkan nilai-nilai penting, seperti keberanian, perjuangan, kerja sama, dan rasa cinta terhadap bangsa. Namun, jika disampaikan dengan cara yang monoton dan tidak kreatif, nilai-nilai tersebut tidak akan tersampaikan dengan baik kepada siswa. Selain itu, saya percaya bahwa relevansi materi sangat penting, karena siswa akan lebih tertarik jika mereka dapat melihat bagaimana peristiwa sejarah berpengaruh terhadap kehidupan mereka saat ini, baik dalam konteks lokal, nasional, maupun global.

Karena itulah saya yakin bahwa perbaikan dalam metode pengajaran, relevansi materi, dan penyampaian pelajaran sejarah dapat menjadi kunci untuk meningkatkan minat siswa. Dengan langkah-langkah ini, sejarah dapat menjadi pelajaran yang tidak hanya memberikan pengetahuan tentang masa lalu, tetapi juga membentuk generasi muda yang memahami akar budaya dan memiliki semangat untuk membangun masa depan bangsa.

Menurut pandangan saya, solusi untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan melakukan inovasi dalam metode pengajaran sejarah. Guru dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu untuk menghadirkan sejarah secara lebih visual dan interaktif, misalnya melalui video dokumenter, simulasi peristiwa sejarah, atau penggunaan aplikasi pembelajaran. Selain itu, pembelajaran sejarah juga dapat dilengkapi dengan kegiatan yang lebih praktis dan menarik, seperti kunjungan ke museum atau situs sejarah, diskusi kelompok, dan proyek kreatif yang melibatkan pembuatan film pendek atau karya seni yang bertema sejarah. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam memahami sejarah.  

Lebih dari itu, diperlukan juga dukungan dari pemerintah dan pembuat kebijakan pendidikan untuk menyusun kurikulum sejarah yang lebih relevan dan menyentuh aspek-aspek yang dekat dengan kehidupan siswa. Penulisan buku teks sejarah juga perlu dikemas secara menarik, dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan dilengkapi dengan ilustrasi visual yang menarik perhatian siswa.  

Dengan langkah-langkah tersebut, saya percaya bahwa pelajaran sejarah dapat menjadi mata pelajaran yang diminati siswa, bukan lagi dianggap membosankan atau tidak relevan. Minat siswa terhadap pelajaran sejarah harus terus ditumbuhkan, karena pemahaman sejarah tidak hanya penting untuk mengenali masa lalu, tetapi juga untuk membangun masa depan yang lebih baik dan mewujudkan generasi muda yang memiliki identitas dan rasa cinta terhadap bangsanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun