Kelompok marjinal adalah kelompok masyarakat yang sering mengalami terpinggirkan dan pengucilan. Mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses terhadap sumber daya, layanan dan kebijakan pemerintah. Berikut adalah beberapa contoh kelompok marjinal:
- Masyarakat Berpendapatan Rendah
- Kelompok Etnis dan Ras Minoritas
- Perempuan dan Anak-anak
- LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer)
- Penyandang Disabilitas
Akar Masalah Ketidakadilan SosialÂ
Korupsi yang Mengakar
Penyalahgunaan wewenang oleh penjabat publik menjadi akar utama ketidakadilan sosial di Indonesia. Hal ini terjadi ketika seseorang menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok yang merugikan masyarakat umum. Kekuasaan yang tidak terkendali cenderung mengarah pada korupsi.Â
Orang kaya dengan kekuasaan mampu melakukan suap dan semakin kaya, sementara orang miskin semakin terpuruk dalam kemiskinan. Akibatnya, rakyat miskin tidak mendapatkan kehidupan yang layak, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik dan tercukupi.
Kesenjangan ekonomi
Faktor ekonomi berperan dalam menentukan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Seperti pelayanan pada ibu hamil. Keluarga yang berpendapatan rendah mungkin tidak mampu membayar biaya perawatan prenatal berkualitas, sehingga dapat mengakibatkan angka kematian ibu dan anak yang tinggi.Â
Menguak Suara dari Kelompok Marjinal
Suara-suara dari pinggiran sering kali diabaikan, sementara kesejahteraan hanya dinikmati sekumpulan kecil kelompok. Untuk mengatasi masalah tersebut, penting untuk mengangkat dan mendengarkan suara mereka. Berikut beberapa pendekatan untuk menguak suara ini:
- Memberikan ruang bagi kelompok marjinal untuk menyuarakan pengalaman mereka melalui forum komunitas, media, dan platfrom digital.
- Mendukung organisasi yang bekerja untuk memperjuangkan hak-hak kelompok marjinal.Â
- Melibatkan kelompok marjinal dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan.Â
Dampak Ketidakadilan Sosial
- Kemiskinan yang Meluas
- Konflik Sosial
- Hilangnya Kepercayaan Publik