Apakah anda pernah mengalami perbedaan perlakuan karena berbeda warna kulit, golongan, suku agama dan sebagainya? Disini kita akan menyimak kisah yang dialami oleh salah satu warga Sulawesi yang dilarang atau ditolak menginap di salah satu kos di derah Depok, Sleman, Yogyakarta.
Toro adalah seorang mahasiswa yang menyewa kost di salah satu daerah Depok, Sleman, Yogyakarta, sungguh amat kecewa dengan perlakuan bapak pemilik kos yang diluar nalar seharusnya.
Pada hari Selasa 1 Maret 2022 Toro mendapat kabar bahwa ada salah satu keluarganya yang Bernama Michael ingin menginap di kos-kosan yang ditempati oleh Toro di karenakan akan adanya urusan mendadak di Yogyakarta. Pada hari itu juga Toro segera menghubungi pemilik kost lewat WatsaApp.
 "Selamat sore pak. Saya mau mengabari bahwa nanti ada saudara saya yang menginap selama 2 hari." Kata Toro.
"Sore, dia beragama apa ya? Dia sholat kah? Sering baca Al-quran? Atau tidak sama seklai" pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai ditanyakan oleh pemilik kos.
"Kristen Pak." Jelas Toro.
"Oh, dia bukan beragama islam. Saya melarang siapapun yang beragama non islam menginap ataupun menyewa di tempat saya" Kata pemilik kos tersebut.
Membaca pesan singkat itu, Toro langsung menyampaikan kepada teman kos lain tanpa membalas pesan tersebut, karena merasa sakit hati.
 Toro dan teman-teman lainnya yang menyewa di kos-kosan tersebut terheran-heran, karena bapak kos tersebut telah melakukan Tindakan membeda-bedakan agama atau biasa disebut dengan tindak diskriminasi.
Kalian tau apakah yg dimaksud dengan Tindakan diskriminasi?
Tindakan Diskriminasi menurut KBBI Kemdikbud adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya)
