Dinasti Shaffariyyah bermula di Sijistan dan berkuasa di Persia selama 41 tahun (867-907M). Pendirinya adalah Ya'qub bin Al-Laits Al-Shaffar.Â
Al-Shaffar dikenal memiliki perilaku yang sopan dan juga diakui kebenarannya dalam memerangi pemberontakan kaum khawarij sehingga menarik perhatian gubernur sijistan pada saat itu dan dia diberikan kepercayaan untuk memimpin balatentaranya. Karena sikap pemberani, maka rakyat pun menjadikannya raja dan hal ini pun semakin memperkuat pengaruh dan kedudukannya di sijistan.Â
Kemudian Al-Shaffar menggantikan posisi tuannya tersebut. Belum puas dengan pengaruhnya di wilayah tersebut kemudian dia juga berupaya mencapai keberhasilan berupa perluasan wilayah kekuasaan.
Perluasannya dimulai dari wilayah Herat Afghanistan dan sekitarnya pada tahun 867M, kemudian berusaha merebut Naisabur dari kekuasaan Thahiriyyah. Tidak berhenti disitu, Al-Shaffar berusaha memperluas pengaruhnya sampai daerah Makran dan Kerman di Persia bahkan Sindh, wilayah pinggiran India.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kehebatan kekuatan dinasti ini adalah karakter Ya'qub bin Al-Laits Al-Shaffar yang digambarkan sebagai seorang yang terkenal dengan kewaspadaannya, perencanaannya dalam pemerintahan yang baik, tidak ada seorang pun yang dapat menyelidiki rahasiannya dan mengetahui rencana dan kemauannya. Dan dia sangat ahli dalam memilih orang-orang dekatnya dan juga pandai dalam menyiapkan pasukan.Â
Dia juga mampu memberikan keamanan dan ketentraman di dinastinya dan meraup harta yang sangat banyak, sehingga perbendaharaannya sangat penuh. Banyak pemimpin dari daerah lain yang memuji keterampilan politiknya dikarenakan keterampilan politik ini belum pernah ada yang menyerupai dari para raja maupun pemimpin Persia terdahulu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI