Penelitian psikologi menggarisbawahi pentingnya mengenali dan memahami emosi kita sebagai komponen penting dari kesejahteraan mental.
Memvalidasi emosi berarti mengakui keberadaannya dan membiarkan diri sendiri mengalaminya sepenuhnya.
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa memvalidasi emosi itu penting:
1. Kesejahteraan Emosional: Memvalidasi emosi sangat penting untuk kesejahteraan emosional. Saat kita memvalidasi perasaan kita, kita menciptakan lingkungan internal yang mendorong penerimaan diri dan kasih sayang pada diri sendiri. Hal ini, pada akhirnya, akan menumbuhkan ketahanan psikologis dan kesehatan mental yang lebih baik.
2. Peningkatan Kesadaran Diri: Memvalidasi emosi meningkatkan kesadaran diri. Dengan mengenali dan menerima emosi, kita mendapatkan wawasan tentang dunia batin kita, memahami pemicu, motivasi, dan kekhawatiran mendasar kita.
3. Peningkatan Hubungan Interpersonal: Memvalidasi emosi orang lain sama pentingnya dalam membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Ketika kita mengakui perasaan orang lain, kita mengomunikasikan empati, kepercayaan, dan pengertian, yang dapat memperkuat hubungan kita dengan orang lain.
4. Pengurangan Stres: Menekan atau menyangkal emosi dapat meningkatkan stres dan tekanan psikologis. Memvalidasi emosi memungkinkan kita melepaskan ketegangan emosional, mengurangi dampak buruk stres pada kesehatan mental dan fisik kita.
5. Pemecahan Masalah yang Efektif: Memvalidasi emosi tidak berarti bahwa semua emosi dapat dibenarkan, namun hal ini memungkinkan kita mengatasi masalah emosional dengan lebih efektif. Dengan memvalidasi emosi kita sendiri, kita dapat menghadapi masalah dengan pikiran yang lebih jernih dan membuat keputusan yang lebih rasional.
Romantisisasi Emosi
Meskipun tindakan memvalidasi emosi itu penting, menghindari meromantisisasi emosi juga sama pentingnya.
Kita cenderung meromantisisasi emosi karena emosi adalah bagian utama dari pengalaman kemanusiaan kita, yang sangat terkait dengan narasi pribadi, hubungan, dan pengaruh budaya.
Seringkali, meromantisisasi emosi muncul sebagai mekanisme koping, memberikan pelipur lara dalam menghadapi kompleksitas kehidupan.