Sebagai calon guru, kita tidak hanya mengajar atau menjelaskan materi yang baik dan mudah dimengerti kepada siswa. Tetapi sebagai calon guru, kita juga harus mengerti bagaimana cara membuat soal atau pertanyaan yang baik dan benar yang akan diberikan kepada siswa. Sebab itu, calon guru harus mengerti dalam menentukan bahwa soal yang kita buat sudah layak (sesuai) diberikan kepada siswa atau peserta didik. Caranya dengan melakukan evaluasi ranah pengetahuan.
Ranah pengetahuan berkenaan dengan hasil belajar intelektual siswa. Evaluasi ranah pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. Seperti halnya yang saya dan beberapa teman saya lakukan kepada siswa kelas 8B SMP NURUL ISLAMI. Dimana, saya dan teman-teman saya melakukan observasi yaitu penyebaran angket berupa soal-soal matematika kelas 7 materi pertidaksamaan dua variabel.
Dalam berjalannya pelaksanaan observasi tersebut, banyak siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang kita berikan sehingga terdapat beberapa kesalahan pada jawaban siswa. Dari 27 siswa kelas 8B, saya ambil 4 sample hasil dari pengerjaan (jawaban) siswa dan melakukan analisis apa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Berikut adalah hasil jawaban dari 4 siswa kelas 8B.
Dari keempat jawaban responden, hanya ada satu siswa yang mendapatkan nilai hampir sempurna, yaitu Anisa Fanca Amelia (responden 3). Dapat dilihat dari jawabannya diketahui bahwa Anisa Fanca Amelia ini telah memahami materi pertidaksamaan dua variable, karena sudah terbukti dengan hasil pengerjaannya yang mendapatkan nilai 93 dari 100. Sedangkan ketiga temannya (responden 1, responden 2, dan responden 4) mendapatkan nilai dibawah 70 dari 100, membuktikan bahwa ketiga siswa yang lain belum sepenuhnya memahami materi pertidaksamaan dua variable.
Diantara ke 5 soal yang diberikan, dari analisis saya soal nomor 1 dan 3 lah yang paling mudah. Karena sesuai dengan hasil pengerjaan serta skor yang didapat pada masing-masing siswa mendapatkan skor maksimal disetiap soal tersebut. Oleh karena itu, keempat responden dianggap telah memahami maksud dari soal serta bagaimana menyelesaikannya. Berbeda dengan soal nomor 2, 4, dan 5. Banyak kesalahan yang dilakukan siswa/responden pada ketiga soal tersebut.
Pada soal nomor 2c, kesalahan yang dilakukan terjadi pada responden 1, 2 dan 4 tersebut sama yaitu dimana ketika suatu pertidaksamaan dipindah ruas menjadi pembagian. Maka seharusnya terjadi perubahan tanda dari "" ke "", namun pada pengerjaan ketiga siswa tadi tidak dilakukan pengubahan tanda. Sehingga menyebabkan skor pada soal no 2 tidaklah maksimal.
Masih dengan ketiga siswa tadi. Pada nomor 4 kesalahan yang dilakukan kali ini yaitu dalam menuliskan informasi dari soal yang tidak dituliskan ke lembar jawaban. Seperti penulisan informasi panjang dan lebarnya, serta penulisan apa yang di tanyakan dalam soal tersebut. Sehingga dengan kesalan tersebut, ketiga skor siswa dalam soal nomor 4 ini tidaklah maksimal.