Mohon tunggu...
Rifai Magimai
Rifai Magimai Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Saya dan Belang

25 April 2019   23:57 Diperbarui: 25 April 2019   23:59 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKT  ( kuliah kerja terpadu ) . Apa sih yang terlintas dibenak kalian waktu mendengar kata yang satu ini ? mungkin kalian akan berpikir tentang desa yang masih asri dan jauh dari perkotaan. Namun disisi lain, KKT menyimpan banyak cerita, suka duka dan pengalaman yang begitu berharga.

Saya ingin bercerita tentang desa tempat saya ditempatkan,desa yang baru pertama saya dengar namanya selama 2 tahun hidup di Manado Sulawesi Utara. Sebut saja Desa Belang,desa ini adalah salah satu dari 20 desa diwilayah kecamatan belang kabupaten Minahasa Tenggara Sulawesi Utara. Luas wilayahnya 24 hektar dan letaknya berdekatan dengan pantai sehingga cuaca disiang hari cukup panas berkisar 27-30 c .

Hal pertama yang membuat saya kagum dengan desa penghasil cengkeh dan peningmat ikan cakalang fufu ini ialah kerama tamahan perangkat desa saat menyambut kami Mahasiswa KKT 118 Unsrat. Baru delapan hari di desa belang saya mulai menyadari bahwa sistem pemerintahan di desa belang sudah teratur,mulai dari struktur dan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh berbagai bidang kepengurusan.

Desa belang dipimpin oleh Hukum Tua bapak Daeng Gobel Sumarno, dan sepertinya para pemimpin negeri di Indonesia dan lebih khususnya di Sulawesi Utara harus banyak belajar  dari kepemimpinan dari bapak sumarno, sebab selama saya aktif diorganisasi saya baru pertama melihat seorang pemimpinn yang berbeda yang saya kenal sebelumnya,selain ketegasan ia adalah orang paling jujur dan itu saya dapatkan dari wawancara bersama masyarakat belang. Inilah alas an mengapa saya merasa pantas beliau memimpin desa belang selama 2 priode dan bahkan 3 priode sekalipun.

Hal kedua yang membuat saya merasa nyaman didesa belang ialah semangat belajar anak-anak belang. setiap hari posko ramai dengan mereka.mulai dari pertanyaan hari ini kita belajar apa kak ? sampai dengan bagaimana si sulitnya menjadi mahasiswa. Ada salah satu anak yang biasa orang sapa dengan Eman,rumahnya tepat disamping balai desa belang tempat posko kami. Bagi saya ia merupakan salah satu anak yang paling suka bergaul dengan setiap mahasiswa yang datang menjalankan kuliah lapangan.kami tak perlu banyak waktu untuk saling kenal,hanya saling membalas sapa setelah itu seperti 2 orang yang sudah saling kenal beberapa tahun.

Ada hal menarik ketika saya bercerita denganya tentang bagaimana dunia kampus ,bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang berintegritas. Ketika telah banyak bercerita ia mulai terpancing untuk mengeluarkan unek-unek dalam hatinya " katanya : ia merasa kurang percaya diri ketika nanti pemerintah sudah menjalankan program ujian dengan berbasis komputerisasi, sedangkan didesanya masih banyak yang minim pengetahuan mengenai cara menggunakan computer yang baik dan benar" mendengar itu saya dan teman-teman posko bersepakat untuk melakukan kegiatan les komputer untuk anak-anak desa belang dan alhamdulilah sudah berjalan dengan baik dan mereka sudah lebih lancar.

Hal ketiga yang membuat saya merasa bahwa KKT kali ini adalah pengalaman paling berharga itu saat saya dipercayakan menjadi kordinator posko.kalau boleh jujur ini bukan zona nyaman saya,sebab untuk memimpin orang banyak ,seseorang harus punya tanggung jawab dan cerdas berkomunikasi,dan itu sangat jauh dari kepribadian saya. Tapi karena kepercayaan dari teman-teman sudah bulat,maka apa boleh buat. 23 hari kedepan  saya harus menjadi seorang pemimpin yang benar-benar pemimpin

Seharunya memang begitu, seorang mahasiswa harus dituntut untuk selalu bisa dan bertanggung jawab ditempatkan dimana saja dan jabatan apa saja.

Sekian Mungkin hanya itu cerita yang dapat saya bagi selama saya ditempatkan didesa yang bapak sumarno bilang Belgia ( belang belgia )  semoga setelah penarikan KKT kita bisa bersua kembali dengan susana yang dirindukan. Terimah kasih sudah banyak memberi saya semngat  untuk tetap  kuat meski pernah gagal.pokokya terbaik untuk belang. Salam Revolusi Mental dari saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun